Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Berdalih Tak Paham Bahasa Jepang, Turis Buang Sampah Sembarangan di Kuil Kyoto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuil Kodaiji di Kyoto Jepang harus hadapi masalah dengan turis yang buang sampah sembarangan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sejumlah kota di Jepang tengah mengalami overtourism.

Satu di antaranya Kyoto Jepang.

Baca juga: 8 Situs Warisan Dunia Unesco di Jepang, dari Kyoto Kuno hingga Gunung Fuji

Kuil Kodaiji di Kyoto Jepang yang mengeluarkan keluhan kepada turis yang datang. (Flickr/Chris Gladis)

Baca juga: 8 Kuil Terbaik di Kyoto Jepang, Jelajahi Fushimi Inari Taisha Buat Berburu Foto Instagenic

Kyoto saat ini menjadi satu kota di Jepang yang paling banyak dikunjungi.

Akibatnya beberapa masalah harus dihadapi kyoto.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Kyoto Jepang yang Bisa Kamu Kunjungi Meski dengan Bujet Terbatas

Baca juga: 4 Tempat Wisata Tersembunyi di Kyoto Jepang, Cocok Buat Kamu yang Mau Healing

Terbaru, keluhan datang dari Kuil Kodaiji di distrik Higashiyama, Kyoto.

Dilansir dari soranews, Kuil Kodaiji didirikan pada 1606 oleh Nene, janda Toyotomi Hideyoshi, satu dari tiga penguasa samurai besar yang mengakhiri perang saudara Jepang selama berabad-abad pada masa Sengoku. 

Selain arsitektur dan karya seni yang memiliki nilai sejarah, Kuil Kodaiji memiliki taman lumut yang indah dan jalur jalan setapak yang estetik.

Sayang keindahan taman di Kuil Kodaiji dirusak oleh sejumlah wisatawan yang membuang puntung rokok, wadah minuman, dan stik es krim di atas batu dan di belakang bangunan, menurut pendeta kepala Koin Aoyama.

“Bahkan jika kita mencoba membersihkan sampah, [area] tidak pernah bersih,” keluh Aoyama, yang jelas frustrasi dengan para pembuang sampah sembarangan serta orang-orang yang datang dengan fotografer profesional untuk pemotretan, sesuatu yang sekarang dilarang oleh kuil karena kerusakan yang disebabkan pada tempat tersebut dan ketidaknyamanan bagi tamu lain, dan yang mana pemberitahuan tertulis multibahasa dipasang tentang hal itu. 

Baca juga: 8 Kedai Ramen di Kyoto Jepang Buat Makan Siang Enak dan Mengenyangkan

Keindahan jalan setapak di Kuil Kodaiji Kyoto Jepang jadi rusak gegara ulah wisatawan yang buang sampah sembarangan. (Flickr/hslo)

Aoyama mengatakan dia telah mencoba memperingatkan orang-orang secara lisan jug.

Namun wisatawan menunjukkan gestur tidak mengerti bahasa Jepang. 

Dia kemudian mencoba menjelaskan masalah tersebut dalam bahasa Inggris, katanya, hanya saja mendapat reaksi yang sama, bahwa mereka tidak dapat memahami apa yang dia katakan.

Jepang, secara umum, menyadari bahwa ada sejumlah poin penting dalam etiket Jepang yang mungkin tidak langsung terlihat oleh wisatawan mancanegara, dan sebagian besar penduduk setempat bersedia mengabaikan kesalahan yang tidak berbahaya dan berfokus pada perasaan positif orang-orang dari belahan dunia lain yang tertarik pada budaya mereka. 

Namun, membuang sampah sembarangan merupakan pelanggaran mendasar terhadap kesopanan.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan membuat penduduk lokal menjadi kurang ramah terhadap turis.

Halaman
12