Potensi fauna secara umum merupakan fauna daratan seperti Mamalia, Reptilia, dan Aves, beberapa jenis fauna tersebut antara lain: Rusa Timor (Cervus timorensis), Kuskus (Phalanges orientalis), babi hutan (sus vitatus), Biawak Timor (Varanus salvator), Ular Sanca Timor (Phyton timorensis), Ayam Hutan (Gallus galus),Punai timor (Treron psittacea),Betet Timor (ApromictusJonguilaccus), Pergam Timor (Ducula cineracea), dan Perkici Dada Kuning (Trichogioses haematodus').
Pada umumnya keadaan topografi kelompok Hutan Mutis adalah berat dengan relief berbukit sampai bergunung, keadaan lereng miring sampai curam bergelombang sampai bergunung dan sebagian besar wilayahnya mempunyai kemiringan 60 persen ke atas. Puncak tertinggi adalah Gunung Mutis dengan ketinggian 2.427 m dpl.
Secara geologis CA Mutis Timau pada umumnya memiliki formasi geologi yang hampir sama dengan wilayah lainnya di Pulau Timor, sebagian tersusun dari deret Sonebait dan sebagian kecil dari deret Kekneno.
Sekis hablur, batuan basah menengah, batuan basah, batuan endapan meogen dan paleogen.
Jenis tanah yang terdapat di wilayah CA Mutis Timau terdiri atas tanah-tanah kompleks dengan bentuk pegunungan kompleks dan jenis tanah mediterium dengan bentuk pegunungan lipatan.
Gunung Mutis dan sekitarnya ermerupakan daerah terbasah di Pulau Timor, yang memiliki curah hujan tahunan cukup tinggi yakni rata-rata 2000 – 3000 mm jika dibandingkan di wilayah lainnya di Pulau Timor hanya berkisar 800 – 1000 mm/tahun.
Baca juga: Panduan Rute Menuju Pantai Koka di Wolowiro, Paga, Sikka, NTT, Bisa Dijangkau dari Maumere
Lamanya bulan basah 7 bulan dengan frekuensi hujan terjadi pada bulan November sampai Juli dengan suhu berkisar 140C – 290C, dan pada kondisi ekstrim dapat turun sampai 90C. Angin kencang berkecapatan tinggi terjadi pada bulan Novenber sampai Maret.
Keadaan hujan yang turun hampir setiap bulan sepanjang tahun, memungkinkan kawasan CA Mutis Timau menjadi sumber air utama bagi 3 daerah aliran sungai (DAS) besar di Pulau Timor, yaitu Noelmina dan Noel Benanain di bagian selatan dan Noen Fail di bagian utara.
Drainase aliran sungainya berpola dendritis (Noel Mina dan Noel Benain) sebagai akibat kompleksitas permukaan di bagian selatan dan pola paralel (Noel Fail) akibat kelerengan yang relatif seragam di bagian utara.
(Tribunflores.com/Cristin Adal)
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Taman Nasional Mutis Timau di NTT Habitat 88 Sepesies Burung dan Didominasi Hutan Ampupu.