Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kampung Wisata Anggrek

Kampung Wisata Anggrek di Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur Raup Omzet Miliarna, Intip Daya Tariknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tanaman anggrek di Kampung Wisata Anggrek, Dadaprejo, Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.

Dedek lantas menceritakan sebelum Kelurahan Dadaprejo banyak petani anggrek dan menjadi Kampung Wisata Anggrek seperti saat ini. 

Awalnya ia mengawali pelatihan budidaya tanaman anggrek dengan hanya diikuti lima warga saja. 

Dari lima warga yang mengikuti pelatihan padanya, hanya satu orang warga yang berhasil sedangkan 4 orang lainnya gagal. 

Dari kegagalan itu, Dedek mencari penyebab kegagalannya.

Kegagalannya terjadi karena proses menanam tanaman anggrek memerlukan waktu yang lama, sehingga diperlukan kesabaran dan keuletan.

Mulai menanam sampai berbunga, diperlukan waktu 2 tahun lebih. 

"Selain itu anggrek tidak bisa dimakan, dan warga bingung untuk jualnya di mana, akhirnya tidak banyak yang berhasil saat itu. Tapi setelah berjalannya waktu tahun 2017 di desa ini mulai bertambah menjadi 25 petani, dan sekarang total sudah 120 lebih petani mitra di desa kami," ujarnya.

Selain memberi pelatihan kepada warga di Kelurahan Dadaprejo hingga memiliki kelompok tani, Dedek juga memberikan pelatihan soal anggrek pada siswa serta mahasiswa yang magang ditempatnya dari SMA/SMK maupun perguruan tinggi. 

Diharapkan setelah selesai magang para siswa dan mahasiswa tersebut dapat budidaya tanaman anggrek sendiri dan bisa berjualan lewat online.

Dulu dari lahan yang awalnya hanya 1,5 meter, kini meluas menjadi 5000 meter persegi atau setengah hektar yang dimiliki Dedek. 

Sedangkan jika dijumlahkan keseluruhan dengan lahan yang dimiliki petani mitra, total sebanyak 4 hektar.

"Selain tanaman anggrek, kami juga mendorong usaha warga yang lain seperti gerabah dan batik anggrek. Dengan menggandeng pemuda karang taruna dan ibu-ibu PKK. Sehingga mata pencarian warga semakin banyak," jelasnya.

Sementara itu Lurah Dadaprejo, Fifi Rahmawati menambahkan, dengan adanya Kampung Wisata Anggrek di Dadaprejo, dapat mendongkrak ekonomi warga sekitar dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di desa tersebut.

"Jadi kami memang mengembangkan kawasan wisata kampung anggrek dan akhirnya kami tercetus untuk membuat paket wisata untuk para wisatawan," tutur Fifi Rahmawati.

Melalui paket wisata, pengunjung sudah dapat mengikuti pelatihan budidaya bunga anggrek dan keliling di kebun anggrek, serta belajar banyak tentang bunga anggrek yang diyakini selalu 'hits' disegala musim.

Halaman
1234