Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gedung Candra Raya

Sejarah Unik di Balik Gedung Candra Raya, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Jakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Candra Naya di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin mengetahui sejarah komunitas China di Jakarta.

Buat kamu yang berada di kawasan Glodok, jangan lupa mampir ke Gedung Candra Raya.

Cek Hotel murah di Jakarta Barat

Rumah yang saat ini menjadi aset sejarah itu dinamai 'Gedung Candra Naya', sebuah bangunan peninggalan XuJin'An. (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

Tiket pesawat rute Jakarta-Bali di sini

Berdiri di antara gedung hotel dan apartemen yang menjulang tinggi, kamu akan menemukan Gedung Candra Raya.

Gedung Candra Raya berlokasi di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Jakarta.

Tiket kereta rute Jakarta-Malang di sini

Cek rental mobil di Jakarta Barat

Gedung Candra Naya adalah sebuah bangunan peninggalan XuJin'An (Khouw Kin An), seorang Mayor Jenderal China di Batavia saat era kolonial.

Diketahui, Gedung Candra Raya merupakan rumah terakhir Mayor Kouw Kin An di Batavia saat ia memimpin komunitas keturunan China. 

Dari pintu masuk Gedung Candra Naya, mata akan disuguhkan dengan tampilan rumah bak klenteng China yang atapnya meruncing di sisi kanan kirinya menyerupai tanduk. 

Seakan tak ada yang bisa menyentuh keotentikan dan nilai sejarahnya, gedung tersebut tetap kokoh berdiri meski sudah dikelilingi oleh berbagai gedung niaga. 

Meskipun demikian, ketika menginjakkan kaki ke dalam, suasana tenang dan hangat terasa melingkupi setiap ornamen sejarah rumah Khouw Kin An ini.

Sejumlah lampion berwarna merah, aksesoris barongsai berbentuk naga, dan boneka lain yang lekat dengan etnis China, nampak tergantung di atap-atap gedung.

Mereka berpadu menjadi dekorasi yang membuat kentalnya kehadiran komunitas China di Indonesia.

Sementara ornamen-ornamen gedung ini, mulai dari pintu, kusen, hingga atap pelana, memiliki arsitektur belanggam China yang terbuat dari kayu-kayu zaman dulu.

Halaman
1234