TRIBUNTRAVEL.COM - Pie Susu Putri adalah sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner, khususnya oleh-oleh khas Bali, yaitu pie susu.
Berdiri sejak tahun 2015, Pie Susu Putri menjadi salah satu oleh-oleh yang wajib untuk dicoba di Bali.
Awal mula berdirinya usaha ini adalah kisah inspiratif dari Ni Lih Putu Dania Suputri dan keluarganya.
Dengan peralatan sederhana dan semangat yang besar, mereka memulai perjalanan luar biasa dalam dunia UMKM.
Baca juga: 5 Hotel Bintang 4 Uluwatu Bali yang Ada Kolam Renang, per Malam di Bawah Rp 400 Ribu
“Kita diawal iseng mencoba-coba usaha, waktu itu pas lagi trennya pie susu sebagai oleh-oleh khas Bali, kita coba lah bikin kecil-kecilan dulu, produksinya bikin di rumah, masih pakek oven mini dulu,” ungkap Dania Suputri.
Tak disangka, produk pie susu yang mereka buat mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
LIHAT JUGA:
Dalam waktu singkat, Pie Susu Putri berhasil menarik perhatian pasar.
Dania Suputri menceritakan, “Awalnya nitip-nitip di toko oleh-oleh, trus dapat respon cukup positif ternyata, soalnya kita lumayan laku terjual juga, nah dari situlah kita ada harapan dan semangat untuk mengembangkan UMKM Pie Susu Putri ini.”
Baca juga: Harga Tiket Masuk AeroXSpace Adventure, Wisata Luar Angkasa Terbaru di Denpasar Bali
Dari langkah kecil ini, usaha yang dimulai di dapur rumah berkembang pesat, mendapatkan tempat di hati konsumen.
Peran pemerintah kabupaten Gianyar juga sangat signifikan dalam perjalanan Pie Susu Putri.
Melalui dinas UMKM, pemerintah memberikan pelatihan dan bantuan yang sangat membantu dalam pengembangan usaha ini.
Mulai dari teknik pengolahan bahan baku yang lebih efisien, hingga proses pengemasan dan pemasaran yang lebih modern.
Semua ini membuat Pie Susu Putri semakin dikenal dan diterima oleh masyarakat luas.
Hanya dalam waktu setahun, usaha yang awalnya berproduksi di rumah sendiri kini telah berkembang pesat.
Dengan tempat produksi yang lebih besar, beberapa tenaga karyawan, serta bantuan mesin-mesin produksi, Pie Susu Putri mampu memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
Namun, kesuksesan ini tidak datang tanpa tantangan.
Saat pandemi Covid-19 melanda, Pie Susu Putri menghadapi masa-masa sulit.
Baca juga: Serunya Lari Pagi di Jogging Track Kertalangu, Denpasar Timur, Denpasar, Bali
“Waktu Covid, kita sangat terpuruk. Di mana pariwisata mati total, orang-orang takut keluar, jadi produksi tidak sebanding dengan pendapatan. Kita bahkan sempet terpaksa untuk melakukan PHK pegawai,” kata Dania Suputri.
Pandemi memang menjadi pukulan berat bagi banyak pelaku UMKM, termasuk Pie Susu Putri.
Namun, semangat untuk bertahan dan berinovasi tetap ada.
Setelah masa pandemi berlalu, Pie Susu Putri perlahan bangkit kembali.
Mereka memanfaatkan media sosial dan platform online seperti Instagram, Shopee, Tokopedia, dan lainnya untuk memperluas jangkauan pemasaran.
Ini menjadi langkah penting dalam mengembalikan kejayaan usaha mereka.
Tidak hanya bertahan, Pie Susu Putri juga terus berinovasi.
Baca juga: Bali Farm House: Daya Tarik, Harga Tiket Masuk, Lokasi, dan Jam Buka
Mereka menghadirkan berbagai varian rasa baru seperti keju, stroberi, blueberry, coklat & keju, kismis, dan almond.
Inovasi ini mendapatkan respon positif dari konsumen, memperkuat posisi Pie Susu Putri sebagai salah satu pilihan utama oleh-oleh khas Bali.
Bagi yang ingin mencicipi kelezatan Pie Susu Putri, harganya sangat terjangkau mulai dari Rp 20.000 per kotak (isi 10 pcs) untuk semua varian.
Untuk lokasinya, Pie Susu Putri berada di Batubulan, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
(Tribun-Bali.com/I Made Wira Adnyana Prasetya)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul UMKM Pie Susu Putri: Dari Usaha Rumahan Hingga Jadi Produk Terkenal di Gianyar Bali.