Mengenai bebatuan, di museum juga terdapat saringan air yang terbuat dari batu.
“Fungsinya untuk menjernihkan air yang keruh pakai saringan tersebut,” jelasnya.
Terdapat dua tumpukan batu pada saringan air tersebut.
Baca juga: Pesona Curug Lontar, Tempat Wisata Tersembunyi di Desa Karyasari, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat
Satu batu berada di atas sebagai penyaring air keruh.
Kemudian batu satunya berada di bawah sebagai penampung air yang sudah disaring dan siap untuk diminum.
Benda-benda bernuansa Tiongkok kuno juga terpampang di museum itu, misalnya guci, piring bergambar naga, dan koin-koin dipercaya sejak zaman Dinasti Han.
Salah seorang pengunjung, Ravi C (29), mengatakan bahwa ia senang sesuai melihat-lihat benda-benda bersejarah di sana.
“Saya baru kali pertama datang ke sini.
Saya tertarik dengan sejarah pada kebudayaan Jawa kuno karena banyak seni nya dan sangat banyak hal-hal yang
dicari maknanya dan berguna pada masa kini untuk kemajuan zaman,” ujarnya.
Museum Glagah wangi adalah bagian dari UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak.
Bangunan itu juga dijadikan Cagar Budaya, karena termasuk bangunan kuno dengan lantai gladag yang terbuat dari kayu jati tebal serta atap bangunan yang terbuat dari sirap.
Museum Glagah Wangi buka pada hari dan jam kerja, biasanya mulai pagi sudah dibuka dan mulai tutup pada sekitar pukul 15.00 WIB.
Lokasinya berada di Kauman, Bintoro, Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Baca juga: Uniknya Arsitektur Masjid Cheng Hoo di Desa Petung Sari, Petungasri, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur
Rekomendasi Tempat Wisata Lain di Demak