Sebab, jalanannya yang licin dan sedikit tanjakan.
Baca juga: Camping di Air Terjun Gunung Nyawe Desa Talang Sejemput, Lahat Selatan, Lahat, Sumatera Selatan
Banyak aspal yang terkelupas.
Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian selama berkendara.
"Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pengunjung. Jalannya belum terurus dengan baik," katanya.
Saat tiba di Desa Poma pengunjung akan berjalan kaki sekitar 100 meter, melewati jalan rabat.
Selanjutnya akan melintasi jembatan bambu sepanjang 10 meter.
Lingkungan sekitar air terjun masih sangat alami, karena belum menyentuh kerusakan akibat ulah manusia.
Udara yang jatuhan dari ketinggian bebatuan sangat menyegarkan.
Gemercik air pun terasa begitu menderu.
Baca juga: Destinasi Super Premium Air Terjun Sunsa Kompol di Desa Benteng Suru, Kuwus, Manggarai Barat, NTT
Pesona alam Air Terjun Murusobe
Para wisatawan yang pernah mengunjungi air terjun ini pasti akan terlena dengan suasana alam Murusobe.
Alfridus (33) warga Desa Poma mengatakan, saat yang tepat bagi para pengunjung yang ingin menikmati air terjun Murusobe, yakni pagi dan siang hari.
"Pagi sekitar pukul 08.00 Wita sampai pukul 14.00 WITA. Kalau lebih dari pukul 14.00 WITA airnya sangat dingin," katanya.
Alfridus mengakui bahwa kondisi jalan Murusobe sering menuju keluhkan para pengunjung.
"Kita berharap pemerintah bisa mempercepat perbaikan infrastruktur sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan industri pariwisata di Kabupaten Sikka," pintanya.