Meski demikian, wisatawan masih bisa berfotoria dengan latar belakang candi bentar.
Baca juga: Uniknya Kebun Raya Cibinong di Cibinong, Bogor, Jawa Barat yang Dijuluki Miniatur Hutan Indonesia
Sementara di ujung utara, mereka akan disambut cafe, restoran, spa dan akomodasi penginapan.
Selain menyajikan suasana yang indah, masuk ke areal ini juga tak dipungut biaya sepeserpun.
Luis, seorang wisatawan Spanyol saat ditemui di Bukit Tjampuhan mengatakan, ia sangat senang berada di bukit ini.
Sebab suasananya bagus.
Iapun memanfaatkan bukit ini untuk berolahraga, untuk mengembalikab staminanya pasca penerbangan yang membuat badannya pegal.
"Ini bagus untuk mengembalikan stamina. Tidak perlu berlari, hanya berjalan saja sudah berkeringat," ujarnya didampingi penerjemahnya.
Bukit ini tak hanya banyak didatangi wisatawan mancanegara.
Namun wisatawan domestik pun tak kalah banyak.
Satu di antaranya, Diki asal Jakarta. Pria bertubuh gemuk ini, mengatakan ia tertarik untuk datang ke sini, karena melihat foto bukit ini via medsos.
Namun ia tak pernah menyangka medannya sangat berat bagi dirinya yang tak pernah berolahraga.
"Saya menyerah, kaki saya sakit. Tempatnya memang bagus, tapi bagi kaum rebahan, mending pikir-pikir deh," ujarnya saat duduk ngos-ngosan di pinggir bukit.
Baca juga: Tarif Kemping & Biaya Sewa Tenda di Curug Leles Desa Pagerang, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat
Untuk mengunjungi Bukit Tjampuhan, tidak ada biaya tiket masuk alias gratis.
Bukit Tjampuhan sendiri dapat dikunjungi kapan pun lantaran buka setiap hari selama 24 jam.
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah di pagi hari agar udara sekitar masih terasa segar.