Wisatawan Singapura dan Malaysia disebut lebih banyak menghabiskan waktu bermain golf di Taman Dayu Pasuruan maupun Bukit Darmo Surabaya.
Sebagian lainnya mengunjungi Gunung Bromo dalam satu malam, dan kembali ke Surabaya.
"Terkadang beberapa dari mereka membawa pasangan dan jika tidak ikut main golf selalu tanya tempat wisata dan oleh-oleh. Sejauh ini dari tour leader diarahkan ke Ampel sebagai salah satu destinasi mencari beberapa barang, tapi paling tidak dengan sekarang beberapa destinasi baru di Surabaya, kami memberikan opsi mereka ke sana," ungkapnya.
Sehingga kunjungan wisatawan ke beberapa destinasi baru di Surabaya diharapkan memutar roda perekonomian baru di kawasan setempat.
Pihaknya, dalam hal ini, membantu pemerintah dalam menginformasikan tempat-tempat baru di Surabaya.
"Kalau mereka ke sana paling tidak membelanjakan uangnya dan akan ada roda ekonomi yang juga tumbuh. Sehingga keberlangsungannya ada, dan bukan buka tiga hari kemudian susah dapat pengunjung," tambahnya.
Jeffry menyebut, tren kunjungan wisata berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS), arus masuk melalui Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo masih mengalami peningkatan di semester II dari Hongkong-Surabaya, Singapura-Surabaya kemudian Kuala Lumpur- Surabaya.
Sementara kondisi wisata Gunung Ijen ditutup, kunjungan wisatawan asing dialihkan menuju ke Malang, seperti Bromo dan Tumpak Sewu Lumajang.
Jeffry menyebut, mereka transit di Surabaya dan mengeksplor wisata sekitar.
"Kadang ada periode jeda, karena ke Bromo biasa berangkat malam, nah kadang mereka landing pagi jadi siang dan sorenya ini kan tour leader berusaha supaya tidak di hotel saja. Jadi potensi wisata Surabaya masih positif," tutupnya.
Tonton juga:
Rekomendasi tempat sewa motor di Surabaya
Traveler, kamu yang datang dari luar kota dan ingin liburan tanpa bawa kendaraan tenang saja.
Di Surabaya ada tempat sewa motor yang menawarkan unit murah dan bisa rental harian, minggu, maupun bulanan.
Berikut rekomendasinya:
Baca tanpa iklan