Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Roti Bluder Bromo

Berburu Roti Bluder Oleh-oleh Khas Bromo dari Kentang Merah, Unik Banget

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roti Blude Bromo merupakan produk oleh-oleh khas Bromo, Jawa Timur.

Punya tampilan kecokelatan dan kerap berbentuk piramida bulat dengan rasanya yang manis.

Baca juga: Kawasan Bromo Kebakaran, Api di Gunung Batok Merembet ke Probolinggo

Roti Bluder Kentang Bromo dibuat dengan perpaduan adonan roti dan kentang 3:1 sehingga tetap mendapatkan tekstur lembut. 

Ada enam rasa yang ditawarkan untuk isian roti bluder kentang Bromo, seperti cokelat dan peanut butter.

Jika rotinya disobek akan terlihat serat-serat halus. 

Roti ini dapat bertahan 10 hari di daerah Tengger Bromo. 

Jika di daerah dengan cuaca panas, Harry mengatakan, bluder kentang bisa bertahan tujuh hari.

"Kami tidak menggunakan pengawet yang tahan lama, biar tidak merubah rasa. Kalau di Penanjakan Bromo bisa tiga minggu. Kami juga ada di penanjakan kan lebih dingin udaranya. Bisa juga dimasukin ke frezeer tahan dua bulan," katanya.

Selain Bluder Kentang Bromo, dia juga membuat olahan pizza. 
Pizza berbahan kentang itu juga dipadukan dengan lombok terong khas Tosari pengganti topping paprika.

Lombok terong juga dikenal sebagai cabai Tengger yang ada di Kawasan Wonokitri, Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. 

Cabai Tengger memiliki warna merah menyala dengan ukuran yang lebih besar dari cabai rawit.

"Lebih pedas daripada paprika. Bijinya saya buang biar tidak terlalu pedas," katanya.

Selain roti bluder dan pizza, aneka kue seperti macaroni, kue lidah kucing dan olahan kripik kentang turut menjadi pelengkap oleh-oleh yang diproduksi Harry dan isteri.

Dia berharap kue-kue produksinya dapat menjadi pilihan produk oleh-oleh wisatawan yang datang ke Bromo. 

Terlebih, menurutnya oleh-oleh Bromo masih minim dalam produk Bakery.

"Biasanya kan kalau di Tengger Tosari datang makan kuluban, sambel, kembang kol. Oleh-olehnya baju, udeng, kalau makanan khas sepertinya belum banyak. Jadi semoga ini bisa menjadi oleh-oleh wisatawan," tutupnya.

Halaman
1234