Desa Waerebo dari sisi pariwisata sangat dikelola dengan baik, karena desa ini didampingi dan diberikan bimbingan tentang Pariwisata oleh Indonesia Ecotourism Network.
Tujuannya memajukan desa-desa yang tadinya kurang diperhatikan menjadi sebuah desa wisata yang banyak orang ingin mengunjungi.
Pengunjung yang ingin ke desa Waerebo di Flores harus mulai dari Ruteng.
Jika dari Denpasar (Bali), bisa langsung menuju Ruteng lewat jalur udara.
Apabila tidak ada penerbangan menuju Ruteng, kamu dapat menggunakan bus atau travel dari Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat yang memakan waktu sekitar 6 jam.
Setelah tiba di Ruteng, perjalanan dilanjutkan ke Desa Denge atau Dintor selama kurang lebih 2 jam yang merupakan desa terakhir yang dapat diakses dengan kendaraan.
Untuk ke Denge dapat menggunakan ojek atau truk kayu, biasanya dapat ditemukan di Terminal Mena yang beroperasi dari jam 09.00 WITA sampai 10.00 WITA.
Jika ingin lebih hemat, gunakan truk kayu.
Hanya saja angkutan ini tidak setiap hari beroperasi.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Desa Waerebo selama 4-5 jam.
Apabila harus menggunakan ojek dari Ruteng untuk bisa sampai ke Desa Denge, maka biaya yang dikeluarkan lebih mahal, bisa mencapai Rp 150.000-200.000 sekali antar.
Lebih hemat jika menggunakan truk kayu yang hanya dikenakan tarif Rp 30.000 per orang.
Fasilitas yang tersedia
Di Desa Denge ada sebuah homestay yang bisa digunakan untuk menginap.
Tidak jauh dari homestay ada pusat informasi dan perpustakaan.