Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Berburu Oleh-oleh Handmade Kipas dan Dompet dari Klaten, Jateng, Harganya Mulai Rp 1 Ribuan

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kipas tangan. Rekomendasi oleh-oleh dari Klaten yang murah meriah, bisa beli kipas tangan dan dompet dari batik.

Upah yang ia terima sendiri mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu, ia terima setelah barang yang ia buat dikirim ke pengepul atau juragan.

Sri mengatakan bila hasil produksi kipas dan dompet, sudah banyak dipasarkan keluar daerah.

"Sampai Sumatera, Sulawesi. Luar daerah banyak," jelasnya.

Rino Souvenir milik Surani (51) menjadi salah satu pengepul kipas di Desa Kebonharjo. 

Surani mengatakan kerajinan kipas dan dompet tersebut sudah sekira 16 tahun ia geluti.

Pada setiap pecahan uang kertas di Indonesia, ada gambar wajah pahlawan nasional. (Creative Commons/Runge66)

Baca juga: Panduan Rute Liburan ke Wae Rebo di Desa Satar Lenda, Satar Mese Barat, Manggarai, NTT

Menurut Surani, di wilayah Kebonharjo dahulu dikenal dengan usaha kerajinan dari tanduk atau sungu hewan.

"Dulu pertama (dikenalnya) kerajinan sungu tanduk. Karena barangnya susah, diganti pring (bambu)," jelasnya.

Ditempat Surani, ia menyediakan kipas tangan dan dompet. 
Yang mana barang tersebut sering dicari di pasar.

"Dompet sama kipas rata-rata buat suvenir ngantenan, sama cinderamata oleh-oleh," paparnya.

Dalam 2 hari produksi, setidaknya 1.000 kipas bisa dibuat. 

Begitupun dengan dompet juga sama.

Bahan kipas sendiri terbuat dari kain perca batik dan bambu. 
Sementara dompet terbuat dari bahan kain dan busa.

Namun demikian, untuk kipas tangan sendiri terdapat kendala. 

Yakni bahan bambu tua yang jumlahnya terbatas, sehingga ia lebih banyak memproduksi dompet.

Baik kipas dan dompet nantinya diambil bakul, baru nantinya dipasarkan.

Halaman
1234