Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tak Lagi Negatif, Kini Siapapun Bisa Berkunjung ke Gunung Kemukus, Sumberlawang, Sragen, Jateng

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Gunung Kemukus yang sudah ditata dan menjadi lokasi wisata unggulan di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Rabu (9/2/2022)

TRIBUNTRAVEL.COM - Sragen memiliki sejumlah tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan.

Salah satunya Gunung Kemukus.

Suasana di Gunung Kemukus di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jumat (3/12/2021). (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Lokasi Gunung Kemukus berada di Soko, Kebayanan II, Pendem, Kec. Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Dulunya, wisata Gunung Kemukus dikenal dengan konotasi negatif yakni sebagai tempat ritual seks dengan tujuan pesugihan.

Baca juga: 5 Kuliner Enak di Sragen untuk Makan Siang, Pencinta Pedas Cobain Botok Mercon Mbah Wiro

Pada tahun 2022, kawasan wisata Gunung Kemukus ditata ulang (revitalisasi) dan sejak itu memiliki wajah baru lebih rapi dan bersih.

Penataan kawasan Gunung Kemukus dilaksanakan selama 390 hari kalender sejak tanggal kontrak September 2020 dan telah selesai pada Desember 2021.

LIHAT JUGA:

Pemerintah Kabupaten Sragen lantas berupaya untuk mengubah citra negatif tersebut dan kini Gunung Kemukus lebih dikenal sebagai wisata religi dan keluarga.

Wisata religi yang dimaksud adalah masyarakat bisa ziarah ke makam Pangeran Samudra/Pangeran Samudro yang terletak di Kebayanan II, Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen.

Baca juga: Beli Oleh-oleh Khas Solo, Ada Abon Gulung Solo Flossroll yang Lembut dan Gurih

Makam tersebut terletak di bukit dengan ketinggian sekitar 300 meter itu, masih satu kompleks di Gunung Kemukus.

Lantas mengapa dulu Gunung Kemukus justru terkenal dengan mitos ritual seks untuk pesugihan?

Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Profesor Bani Sudardi pernah menjelaskan adanya pergeseran makna di kalangan masyarakat.

Penampakan Gunung Kemukus yang sudah ditata dan menjadi lokasi wisata unggulan di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Rabu (9/2/2022) (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Bani Sudari menyebut rumor ritual seks ini sebagai salah satu bentuk interpretasi dan pergeseran makna.

Pangeran Samudra semasa hidup, kabarnya pernah mengajarkan bahwa jika hendak mencari Tuhan, hendaklah seseorang datang seperti mengunjungi kekasihnya.

Namun orang-orang justru menginterpretasikan pesan itu dengan "berkasih-kasihan" (bermesraan).

Halaman
12