TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu yang berencana liburan akhir pekan tapi bingung mau ke mana, gimana kalau ketemu ikan duyung?
Kamu bisa berjumpa dengan ikan duyung atau dugong sungguhan di Indonesia - tepatnya di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dugong alias ikan duyung itu masih hidup di alam liar atau habitat aslinya di kawasan perairan Alor, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Teluk Gurita di Desa Dualaus, Kakuluk Mesak, Belu, NTT Jadi Spot Favorit Wisatawan Buat Sunsetan
Di sana memang menjadi habitat ikan duyung sampai sekarang, jadi jangan kaget kalau kamu bisa berjumpa langsung, gak hanya melihatnya di video atau TV saja.
Wisata bertemu ikan duyung di Alor NTT ini menjadi satu tujuan favorit wisatawan.
Salah satu daya tarik di Alor memang wisata menonton dugong.
Baca juga: Pantai Watotena di Desa Nelerereng, Adonara Timur, Flores Timur, NTT Jadi Tempat Snorkeling Favorit
Atraksi wisata ini disebut sekaligus menjadi pintu masuk kunjungan ke Alor.
Dilansir dari Antara, Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Rocky Pekudjawang mengatakan, setiap hari orang datang dengan menyewa perahu untuk melihat dugong.
Tak salah jika atraksi wisata ini disebut mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Baca juga: Pesona Pantai Pasir Putih Atapupu di Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT
"Geliat ekonomi sudah tampak dari wisata menonton dugong ini," kata Rocky.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat terutama di sekitar Pantai Mali, Kecamatan Kabola, dan sekitarnya, agar tetap menjaga kelestarian ekosistem laut yang menjadi habitat dugong.
"Kehidupan dugong ini harus kita jaga dengan baik karena mutli efeknya luar biasa. Bayangkan kalau tidak ada atau ke depan menjadi punah, maka sumber pendapatan masyarakat juga akan hilang," katanya.
Baca juga: Lodok Lingko Cancar, Wisata Sawah Jaring Laba-laba di Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT
Kompas.com sempat mengunjungi Alor dan ikut serta atraksi wisata menonton dugong pada 2017 silam, dan bertemu dan wawancara langsung dengan Onesimus Laa (51).
One merupakan aktivis lingkungan di Alor sekaligus "pawang" dugong.
Ia bercerita pertama kali bertemu dengan dugong - yang kini jadi salah satu aktraksi wisata - pada 2009.