"Lalu si putri menyanyi sambil menangis, dur .. Dur matadur... Yang artinya keluarlah air dari celah - celah.

Kemudian keluar air, dan Kerajaan itu tenggelam. 

Sehingga muncullah Danau Laut Tador.

Baca juga: 5 Tempat Makan di Medan Sumatera Utara yang Menawarkan Paket Bukber Ramadan, Harga Mulai Rp 45 Ribu

Begitu lah kalau cerita orang-orang tua dahulu terkait asal-usul Danau Laut Tador ini, " jelasnya.

Danau tersebut awalnya sempat ditumbuhi oleh tanaman hijau yang menyerupai ganggang, sehingga sempat menutup seluruh permukaan air danau.

Alhasil, pada tahu  2011 silam, terdapat sebuah helikopter yang ingin mendarat di danau tersebut, yang awalnya dikira merupakan tanah lapang.

"Namun setelah helikopter itu mau menyentuh permukaan danau, mungkin pilotnya baru sadar kalau itu merupakan danau. 

Soalnya kan angin dari baling - baling helikopter itu membuat air di danau terpecah. 

Alhasil enggak jadi lah mendarat. 

Akhirnya mendarat di lapangan yang gak jauh dari danau itu," sebutnya.

Di tahun 2014, permukaan danau tersebut sempat di bersihkan oleh pemerintah desa, namun tidak dikelola dengan baik, sehingga di tahun 2016, tanaman ganggang kembali menguasai seluruh permukaan danau.

Di tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Batubara bersama dengan pemerintah desa Laut Tador kemudian bergotong royong kembali membersihkan tanaman tersebut dengan menggunakan alat berat.

"Setelah dibersihkan, baru lah di kelola oleh pemerintah desa, melalui BUMDes Laut Tador, " ungkapnya.

Saat ini danau tersebut menjadi satu destinasi wisata yang ramai di kunjungi oleh masyarakat baik lokal, maupun luar daerah.

"ada juga warung-warung masyarakat yang dibangun oleh Bumdes untuk menambah pendapatan masyarakat Desa laut Tador, " sebutnya.