Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Wisata

Pesona Taman Tugu Sabang Merauke, Spot Terbaik Buat Berfoto dengan Latar Belakang Pulau Weh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wisatawan di Aceh yang menikmati sunset.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sabang Aceh punya banyak tempat wisata yang populer.

Satu yang tak boleh kamu lewatkan adalah Taman Tugu Sabang Merauke.

Baca juga: Sejarah Masjid Nyak Sandang Aceh, Hadiah dari Presiden Jokowi

Wisatawan berfoto di deck view Taman Tugu Sabang Merauke, Kota Sabang, Sabtu (22/6/2024) (Serambi Indonesia)

Baca juga: Wisata Religi ke Makam Poteu Meuruhom Aceh, Cek Lokasi dan Tempat Menginap

Taman Tugu Sabang Merauke adalah satu tempat wisata populer di Sabang Aceh.

Lokasi Taman Tugu Sabang Merauke tepat berada di depan kantor Walikota Sabang.

Baca juga: Menikmati Surga Tersembunyi di Sabang Aceh, Pantai Sumur Tiga dengan Pasir Putih Bak Permadani

Baca juga: 4 Hotel Murah di Banda Aceh Mulai Rp 100 Ribuan per Malam, Punya WiFi dan Kamar Ber-AC

Yang menarik dari Taman Tugu Sabang Merauke, kamu akan menemukan banyak situs bersejarah di dekatnya.

Sebut saja bunker Jepang hingga bangunan peninggalan Belanda.

Selain tempatnya yang bersejarah, Taman Tugu Sabang Merauke juga terkenal dengan pesona alam yang siap memikat mata.

Baca juga: 5 Tempat Makan Siang Enak di Medan, Wajib Coba Lezatnya Mie Aceh Titi Bobrok

Pesona Taman Tugu Sabang Merauke

Taman Sabang Merauke menyajikan pesona keindahan gugusan Pulau Weh dan hamparan laut yang jernih berpadu dengan udara yang sejuk.

Sekitar tugu terdapat taman dengan bangku-bangku untuk bersantai.

Selain itu, pemandangan sejumlah bangunan sebagian Kota Sabang terlihat jelas.

Dari taman ini juga terlihat beberapa dermaga tempat kapal-kapal besar bersandar.

Jika ada kapal pesiar yang bersandar di Dermaga CT3, kamu dapat melihat langsung dari tempat ini.

Di sepanjang jalan ini merupakan area yang teduh dengan pohon trembesi yang berusia cukup tua dan banyak tempat bersejarah di sekitarnya.

Pohon ini ditanam pada masa kolonial Belanda dan kamu bisa melihatnya sampai sekarang.

Halaman
123