Dokter Tompi menjelaskan, sedot lemak bisa sampai menyebabkan seseorang meninggal, karena pasien mengalami komplikasi berat.
Komplikasi berat ini terjadi akibat pelaksanaan tindakan medis yang tidak prosedural.
Menurut Tompi, komplikasi yang menjadi penyebab kematian pada sedot lemak disebut dengan emboli.
Apa itu emboli?
Dijelaskan Tompi, jika emboli adalah suatu kondisi ketika potongan lemak lepas dan menyumbat organ tertentu di dalam tubuh.
"Efeknya bisa menyebabkan emboli. Apabila lemak sampai menyumbat organ vital, dampaknya bisa fatal hingga menyebabkan kematian di atas meja operasi," jelas Tompi, dikutip dari Kompas.com.
Dikutip dari Halodoc, beberapa fungsi organ vital, seperti otak, jantung, dan paru-paru yang terjadi emboli dampaknya fatal.
Emboli yang terjadi pada otak dapat menyebabkan pengidapnya stroke. Penyumbatan pada area paru menyebabkan emboli paru.
Selain gangguan fungsi, emboli yang terjadi dalam waktu yang cukup lama membuat organ tersebut mengalami kerusakan secara permanen.
Tompi menjelaskan, liposuction yang dikerjakan dengan prosedur sesuai standar dunia kesehatan umumnya aman dilakukan.
Menurutnya, kasus kematian akibat prosedur ini tergolong rendah.
"Merujuk pada referensi jurnal medis, angka kematiannya tidak tinggi dan termasuk rendah. Positif negatifnya sama dengan prosedur lain, tinggal gimana melakukanya dengan aman," papar Tompi.
4. Sedot lemak aman jika penuhi syarat aman
Tompi menjelaskan, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan jalannya operasi sedot lemak.
Pertama, sedot lemak harus dilakukan di tempat terpercaya dengan dokter bedah plastik yang kompeten di bidangnya.
Baca tanpa iklan