TRIBUNTRAVEL.COM - Stasiun Klaten ternyata memiliki sejarah yang menarik untuk dibahas.
Terletak di Klaten, Jawa Tengah, Stasiun Klaten termasuk salah satu bagian dari jalur kereta api pertama antara Semarang-Vorstenlanden (Solo-Jogja).
Jalur tersebut merupakan bagian dari tahapan pembangunan Solo-Jogja.
Melansir kai.id, Senin (29/7/2024), Stasiun Klaten berada di ketinggian +151 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: Bocah 11 Tahun Berdiri di Samping Rel Kereta Api Bawa Papan, Minta Donasi untuk Kuburkan Ibu
Saat ini Stasiun Klaten dikelola oleh KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta.
Stasiun Klaten dibuka tanggal 9 Juli 1871 oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschaapijj (NISM) dengan nama Station Klatten.
Peresmian stasiun itu berbarengan dengan pembukaan jalur Ceper-Klaten.
Kini, bangunan Stasiun Klaten sudah berusia 153 tahun.
Awal pertama kali dibuka, bangunan stasiun masih sederhana dengan atap model pelana, bukaan pintu besar dengan jendela krapyak.
Baca juga: 3 KA Rute Stasiun Malang-Stasiun Pasar Senen Jakarta, Cek Jadwal Kereta Api dan Harga Tiket
Di sisi peron stasiun ada teritisan atap panjang.
Bangunan toilet pun dibangun terpisah di sisi timur stasiun.
Stasiun Klaten dibangun mengingat semakin berkembangnya perekonomian wilayah ini karena kemajuan di bidang industri perkebunan, terutama gula.
Pada masa itu, gula merupakan komoditas ekspor yang sangat penting bagi Hindia Belanda, terutama pasar negara Eropa.
Bahkan Hindia Belanda termasuk salah satu daerah pengekspor gula terbesar di dunia.
Pada awal operasinya, Stasiun Klaten melayani enam perhentian kereta api yakni dua perjalanan pulang-pergi Solo-Yogyakarta dan satu perjalanan pulang-pergi Semarang-Yogyakarta.
Kala itu, perjalanan dari Klaten ke Solo memakan waktu sekitar 45 menit sedangkan perjalanan dari Klaten ke Yogyakarta memakan waktu sekitar setengah jam.
Baca juga: Promo Tiket Kereta Api hingga 20 Persen, Stasiun Pasarsenen ke Semarang Tawang Cuma Rp 152 Ribu