Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kesal Tak Dikasih Rp 150 Ribu yang Dijanjikan, Anak di Solo Jateng Aniaya dan Nyaris Bacok Ibunya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan yang dilakukan anak kepada ibunya.

Lebih lanjut, saat ditemui di Mapolresta Solo, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menerangkan dari pendalaman, petugas menemukan motif JK menganiaya S tak lain karena marah usai tak jadi diberi sejumlah uang yang sempat dijanjikan sang ibu.

"Jadi pelaku baru keluar dari pekerjaanya, kemudian korban sempat menjanjikan memberi uang Rp 150 ribu. Saat pelaku menagih, korban meminta pelaku untuk sabar. tapi pelaku malah marah," terang Iwan.

Namun Iwan menambahkan, kasus penganiayaan anak terhadap ibu kandungnya tersebut berakhir damai usai korban mendatangi Mapolresta Solo ketika JK tengah dalam proses penyidikan.

Korban disebut Iwan memaafkan perbuatan pelaku dan tidak melaporkan insiden pemukulan tersebut.

"Kemudian saat proses penyidikan berlangsung. Korban datang dan berniat untuk tidak melaporkan kejadian ini serta memaafkan pelaku. Karena bagaimapun seorang ibu tidak akan tega dengan anaknya," ucap dia.

"Akhirnya kita mediasi, kita selesaikan lewat jalur Restorative Justice," tutupnya.

Lainnya - Viral aksi penganiayaan yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Di mana seorang pria melakukan penganiayaan pada wanita.

Kepolisian Resor Kota Kendari menahan pelaku pemukulan perempuan di salah satu restoran cepat saji di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (8/4/2024). (Handout via Tribun Sultra)

Pria  berinisial FHT menganiaya wanita berinisial IS.

FHT tersinggung karena IS (26) mengeluarkan kalimat 'kayak ada alien yang datang'.

Penganiayaan tersebut terjadi di sebuah restoran cepat saji di Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (05/4/2024) sekira pukul 20.24 wita.

Tak hanya memukuli korban, FHT juga meludahi wajah IS.

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi mengatakan pelaku menganiaya karena tersinggung dengan perkataan korban yang seolah ditujukan ke FHT.

Ia mengungkapkan pelaku dan korban juga bahkan saling kenal.

"Korban mengeluarkan kata-kata 'ANEH' dan perkataan tersebut didengar oleh pelaku dan tidak lama kemudian mendatangi korban sambil marah-marah dan melakukan penganiayaan," ujar Fitrayadi.

Halaman
1234