"Kami sejalan dengan imbauan dan arahan ibu Wali Kota untuk terus memonitor, karena satu sisi ini memang hiburan masyarakat yang viral dan diinginkan masyarakat. Hiburan gratis dan murah seperti surving Pleret ini yang kemudian viral," imbuhnya.
Terkait pertumbuhan parkir dan PKL di bantaran sungai sekitar BKB, Elly mengaku akan melakukan koordinasi serta penjagaan untuk menjaga ketertiban area tersebut.
Baca juga: 5 Sate Kambing di Semarang Buat Makan Siang Enak, Dagingnya Besar dan Tidak Alot
Waspada cedera tulang ekor
Ditemui di lain kesempatan, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Semarang, Ade Bhakti juga menyebutkan hal serupa.
Diketahui, Ade sudah datang ke lokasi tersebut untuk memantau secara langsung kondisi.
Ade pun mengimbau agar pengunjung yang bermain seluncuran di lokasi tersebut untuk berhati-hati.
"Itu paling dalam berapa?" tanya Ade Bhakti kepada pihak pengelola.
"Paling dalam 4 meter," jawab pengelola.
Ade Bhakti mengatakan bermain seluncuran di Pleret BKB Semarang bisa menimbulkan bahaya salah satunya cidera di tulang belakang.
"Itu bahayane nek berdiri tibo ngene barang ya tulang belakang kalo nggak tulang ekor, kena" ungkap Ade Bhakti.
Kemudian pihak pengelola mengatakan ada kejadian pengunjung yang tenggelam saat bermain seluncuran.
"Barusan aja ada yang tenggelam. Untung ada temennya yang nolongin," kata pengelola.
Selain itu, ada korban pengunjung yang terluka di bibir dan bagian tangannya keseleo.
Baca juga: 5 Soto di Ungaran Semarang untuk Makan Siang Enak, Porsi Banyak dan Harga Murah
Meskipun tidak memberikan larangan, Ade Bhakti mengingatkan bahwa arus di BKB tiba-tiba deras kalau hujan turun.
Namun Ade Bhakti berharap tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
Baca tanpa iklan