Mereka kemudian bertanya lagi: “Apakah Anda berada di frekuensi ini?”, sayangnya tidak berhasil, dan pada saat itu pengatur lalu lintas udara mengirimkan layanan darurat ke tempat kejadian.
Dalam audio tersebut, tidak jelas siapa sebenarnya yang berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara, karena satu dari tiga pilot dapat berbicara dengan staf di darat sebelum pesawat jatuh.
Tragisnya Ljungman kehilangan nyawanya dalam kecelakaan tersebut, sedangkan kedua muridnya berada dalam kondisi serius.
Oyebode kemudian dibawa ke VCU Medical Center di Richmond untuk melanjutkan perawatan medisnya.
Menyusul kematiannya yang terlalu dini, keluarga Ljungman menyampaikan penghormatan yang mengharukan kepada instruktur pemula tersebut.
Dia memperoleh lisensi pilotnya pada Maret 2021, dan lisensinya sebagai instruktur penerbangan menyusul pada bulan berikutnya.
“Setiap orang yang berinteraksi dengan Viktoria mengagumi kebaikan dan kecerdasannya, serta menghormati dedikasi dan etos kerjanya yang luar biasa,” demikian bunyi pernyataan mereka.
“Viktoria mencintai Universitas Hampton dan keluarga Bajak Lautnya. Kami sangat menghargai Universitas Hampton yang memungkinkan Viktoria belajar di AS dengan beasiswa penuh, mencapai impiannya menjadi pilot, dan bersaing memperebutkan sekolahnya di lapangan tenis. dan di tim berlayar.
“Kami juga ingin menyampaikan penghargaan kami atas semua wujud cinta dan dukungan dari semua orang di Virginia dan AS yang mengenal dan mencintai Viktoria, dan meminta agar privasi kami dihormati di saat yang sangat sulit ini.”
Ambar/TribunTravel
Baca tanpa iklan