"Kutu nempel di langit," canda yang lain.
Video viral tersebut kemudian mendapat penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: 9 Fenomena Misterius yang Bingungkan Ilmuwan, Manusia Hujan hingga Sungai Mendidih
Lantas, bagaimana penjelasan BKMG soal fenomena ini?
Forecaster BMKG Banyuwangi Pos Meteorologi Jember, Hukama Nur Akmal menjelaskan bahwa fenomena awan berlubang tersebut merupakan awan yang biasa.
Nama awan yang dimaksud adalah adalah awan cavum.
Awan cavum sendiri merupakan awan celah melingkar, awan lubang jatuh, dan awan lubang-lubang.
"Awan cavum dapat ditemukan di antara tiga jenis awan, yakni cirrocumulus, altocumulus, dan stratocumulus," jelas Hukama, Selasa (4/6/2024).
"Bentuk seperti celah pada awan itu paling sering ditemukan di lapisan awan altocumulus, diikuti oleh cirrocumulus dan kemudian stratocumulus," imbuhnya.
Pada umumnya, lubang pada awan tersebut lebih tampak di lapisan altocumulus.
Awan tersebut terbentuk ketika pesawat terbang melalui lapisan awan kumuliform yang tipis dan memicu glasial.
Galsial membuat partikel awan yang berubah dari tetesan air menjadi partikel es.
Hal ini menimbulkan sesuatu seperti efek domino.
Efek domino pada awan ini menciptakan celah di awan, tempat partikel es turun di ketinggian, dan terkadang melengkung karena kecepatan angin yang berbeda di ketinggian yang berbeda-beda.
Fenomena awan pelangi di Jawa Barat
Sebelumnya, fenomena awan pelangi menghiasi langit Jawa Barat.