TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria muda berusia 25 tahun tewas setelah balon udara yang ditumpanginya meledak dan jatuh ke tanah.
Dia adalah Peter Gregory yang merupakan seorang pilot dari maskapai penerbangan Ryanair.
Melansir Daily Mail, Gregory tewas dalam ledakan balon udara setelah dia mencoba 'mendapatkan keunggulan kompetitif' selama kontes balon udara.
Gregory meninggal ketika balonnya jatuh ke tanah dekat Ombersley, Worcestershire, Inggris saat kompetisi balon udara pada 25 Juni 2023.
Baca juga: Ledakan Balon Udara di Ponorogo Sebabkan 4 Orang Luka Bakar, Begini Kronologinya
Sebuah laporan dari Cabang Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) menemukan bahwa kecelakaan itu terjadi ketika balon tersebut naik dengan cepat sebelum selubungnya – lapisan luarnya – runtuh dan parasut di dalamnya terhenti.
Penyelidik mengatakan bahwa pendakian, desain balon, dan kondisi cuaca kemungkinan besar berkontribusi terhadap kecelakaan itu.
LIHAT JUGA:
Kecelakaan itu terjadi ketika balon sedang menjauh dari sasarannya sehingga Gregory harus menjatuhkan penandanya sebagai bagian dari kompetisi.
Laporan tersebut menyatakan bahwa dia mungkin menggunakan tingkat pendakian yang tinggi untuk 'mendapatkan keunggulan kompetitif karena keinginannya untuk tampil baik dalam kompetisi'.
Baca juga: Viral Wisata Balon Udara Terbakar, 2 Penumpang Meninggal di Tempat
Gregory telah berkompetisi dalam kompetisi balon udara di seluruh dunia selama beberapa tahun.
AAIB mengatakan, mereka diberitahu oleh beberapa orang yang mengenalnya bahwa dia adalah 'pilot yang sangat aman' namun 'kompetitif dan ingin menang'.
"Dia pilot terbaik di dunia, namun (dia) akan melampaui batas dari apa yang (dia) bisa lakukan," ujar seorang teman yang tidak disebutkan namanya.
Penyelidik juga diberitahu bahwa kompetisi di mana dia meninggal 'lebih penting' karena dia melewatkan acara lain karena komitmen pekerjaan dan perlu mencapai skor yang cukup tinggi untuk lolos ke kontes internasional.
"Balon udara tersebut adalah balon balap yang dibuat oleh Gregory menggunakan 'bahan berkualitas tinggi," kata AAIB.
Balon buatan amatir seperti miliknya tidak diatur dalam hal kelaikan udara.