"Apa masalahnya? Kami setuju," ulangnya ketika para penumpang mulai tertawa dan pramugari berjalan pergi.
Baca juga: Kronologi Turbulensi Singapore Airlines, Pesawat Naik Turun hingga Mendarat Darurat di Thailand
Seorang karyawan lain mendatangi wanita itu untuk mengantarkan selembar kertas.
Penumpang tersebut langsung menjadi kesal dan karyawan tersebut berusaha membujuknya.
Karyawan itu berkata, "Mereka bilang Anda tidak mendengarkan."
Wanita tersebut mencoba membela kasusnya, dengan mengatakan bahwa orang-orang menyaksikan dia menyetujui instruksi tersebut, namun pegawai maskapai penerbangan tersebut melambaikan tangan kepada pramugari lainnya.
"Kami semua setuju. Semua orang bisa menyaksikannya," wanita tersebut mengatakan bahwa dia terbang untuk merawat cucunya yang berusia 4 tahun saat ibunya sedang berlibur.
"Dan cucu saya akan turun, keluar dari sekolah, dan ibunya terbang ke Meksiko, dan saya tidak akan turun dari pesawat ini," imbuhnya.
Kapten kemudian ikut terlibat dan mengumumkan kepada para penumpang: "Saudara-saudara, kami akan segera berangkat ke sini, kami harus mengatasi masalah ini. Penegak hukum akan tiba."
Baca juga: Ada 2 WNI di Pesawat Singapore Airlines yang Alami Turbulensi, Kemenlu Pastikan Tak Jadi Korban
Penumpang wanita itu akhirnya diantar turun dari pesawat oleh petugas polisi, tapi sayangnya semua penumpang juga harus turun.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu disebut melanggar persyaratan FAA yang mengatakan bahwa penumpang yang duduk di barisan pintu keluar tidak hanya harus membaca instruksi tetapi juga secara lisan mengkonfirmasi bahwa mereka akan melakukan tugas fisik untuk membantu orang lain dalam keadaan darurat.
(TribunTravel.com/SA)