Kemudian, pada tahun 1973, seorang penulis fiksi ilmiah bernama Duncan Lunan mengemukakan teori yang menyatukan semua peristiwa tersebut, dan lahirlah kisah terkini tentang Satelit Black Knight.

Lunan mengatakan kepada majalah Spaceflight bahwa UFO berusia 13.000 tahun yang mengorbit Bumi adalah penyebab penampakan dan sinyal aneh.

Dia bahkan mengaku telah menerjemahkannya sebagai sebuah pesan dan mengatakan bahwa itu adalah instruksi dari ras alien di bintang ganda bernama "Epsilon Bootis."

Lunan kemudian mencabut klaim fantastiknya dan dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak ingin ada hubungannya dengan “omong kosong Satelit Black Knight”.

Namun saat itu konspirasi telah menyebar di kalangan UFO tanpa klaimnya.

Dan pada tahun 1998, orang-orang yang percaya tidak mempercayai apa pun yang dikatakan NASA kepada mereka, terutama tentang foto resmi yang dapat mereka lihat dengan mata kepala sendiri.

Menurut NASA, ada penjelasan yang sangat masuk akal untuk foto tersebut, yang diyakini oleh para ahli teori menggambarkan Satelit Black Knight.

Stasiun Luar Angkasa Internasional sedang dibangun, dan NASA mengirimkan misi Pesawat Ulang-alik pertama untuk membantu pembangunan.

Pesawat ulang-alik itu membawa peralatan, termasuk empat penutup selimut termal yang dimaksudkan untuk mengisolasi pin trunnion stasiun.

Tapi salah satu selimut ini terlepas saat berjalan di luar angkasa dan melayang.

"Jerry, salah satu penutup termal telah terlepas darimu," Komandan Robert Cabana mengirim radio kepada astronot Jerry Ross.

Beberapa dari foto-foto yang tak terhitung jumlahnya yang diambil oleh para astronot pada waktu itu menangkap siluet lapisan termal tersebut.

Itu dia, sebuah benda misterius dan misterius yang melayang di luar angkasa di atas planet berawan.

Objek yang diberi nama 025570 ini jatuh dari orbit beberapa hari kemudian dan terbakar selamanya.

Sepertinya astronot Rusia Sergei Krikalev tidak tahu betapa salahnya menafsirkan "foto Satelit Black Knight" yang diambilnya.
Namun, mantan insinyur luar angkasa NASA, James Oberg, sangat menyadari betapa besarnya perpecahan antara para profesional yang mampu pergi ke luar angkasa dan mereka yang membedah citra mereka.