Dengan semakin banyaknya pengunjung yang membawa oleh-oleh dan obat-obatan saat pulang ke negaranya, Jepang menghadapi koper-koper besar yang menyita ruang di fasilitas transportasi yang sudah penuh sesak.
Hasilnya, Jepang memperluas fasilitas penyimpanan bagasi di pusat transit utama dan mempromosikan perjalanan tanpa bagasi melalui layanan inovatif seperti penerusan bagasi dari bandara Kansai dan Narita (Tokyo), loker koin di stasiun Kyoto , dan layanan pengangkutan sebagai bagian dari Hands- kampanye Kyoto gratis.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas dengan mendorong pengunjung untuk melakukan perjalanan ringan.
3. Jalur Cerdas di bandara
Dengan banyaknya wisatawan yang berangkat pada hari yang sama, bandara di Jepang kesulitan memproses keberangkatan tepat waktu.
Oleh karena itu, penumpang diimbau untuk menggunakan jalur pintar, di mana pengunjung memindai sendiri barang bawaannya untuk mempercepat prosesnya.
Ini akan mencakup empat bandara utama Narita dan Haneda di Tokyo, Kansai dan Chubu di Nagoya.
Bandara telah menerbitkan panduan terperinci untuk membantu pengunjung bersiap menggunakan jalur tersebut.
4. Penciptaan Destinasi 'Model'
Untuk mendistribusikan lalu lintas wisatawan secara lebih merata di seluruh negeri, Jepang mempromosikan pengembangan destinasi “model” baru untuk membawa wisatawan ke daerah dan objek wisata yang kurang dikenal.
Rencana yang diusulkan juga menguntungkan wisatawan, karena menjanjikan pembukaan lokasi yang sulit diakses dan menawarkan pengalaman unik.
Saat ini, 11 tujuan model telah dibuat:
- Gunung Hachimantai di Iwate
- Aktivitas alam di Nasu di Tochigi
- Budaya samurai Hokuriku