Rekan warganya, Jon Gauti Dagbjartsson, mengatakan kepada Reuters: "Ini serius, pada dasarnya ini sangat buruk.
"[...] Saya sebenarnya tinggal di rumah tempat saya dilahirkan dan merupakan pemikiran yang sulit untuk berpikir bahwa kota ini mungkin akan berakhir, dan saya harus memulai dari awal lagi di tempat lain."
Lovísa Mjöll Guðmundsdóttir, pakar bencana alam di Kantor Meteorologi Islandia telah mengonfirmasi bahwa lebih banyak retakan dapat terjadi kapan saja.
“Tidak dapat dikesampingkan bahwa akan ada lebih banyak celah yang terbuka,” katanya kepada media, seperti dilansir Mail Online.
“Data GPS menunjukkan kepada kita bahwa ada peningkatan aliran magma ke dalam terowongan dan dengan itu ada kemungkinan lebih banyak celah yang terbuka.”
Ambar/TribunTravel