Kamu juga dapat memilih porsi lebih besar atau potongan daging sapi premium dengan biaya tambahan.
Restoran buka mulai pukul 11.30-20.30 setiap hari, namun tutup ketika makanan habis.
Jadi rencanakan untuk makan siang atau makan malam lebih awal jika ingin mendapatkan kesempatan terbaik untuk mendapatkan tempat tanpa harus mengantri.
2. Jiromaru Akihabara
Baca juga: 5 Tempat Terbengkalai di Tokyo Jepang yang Gratis Dikunjungi, Intip Keunikannya
Tachigui , atau tachinomi , mengacu pada tradisi kuno Jepang yaitu makan sambil berdiri.
Kebiasaan ini sudah ada sejak zaman Edo (1603-1868), ketika para pedagang yang kelaparan akan berdiri di sekitar kedai sushi atau soba di jalanan, hanya memiliki sedikit waktu untuk duduk dan menikmati makanan yang layak di sela-sela waktu perdagangan.
Saat ini, kamu dapat menemukan 'restoran berdiri' yang menyajikan segala jenis hidangan mulai dari ramen hingga makanan Prancis, namun ada sesuatu yang tak tertahankan tentang aroma yakiniku yang tercium dari Jiromaru hingga ke jalanan Akihabara.
Daging di sini dipajang dalam kotak kaca, mirip dengan restoran sushi, dengan kualitas dan potongan wagyu tertera di papan kayu di belakang konter.
Daging dapat dipesan dalam satu irisan (harga umumnya berkisar antara ¥80 dan ¥330), yang kamu masak sendiri di acara barbekyu, sehingga dapat mencicipi beragam rasa dari berbagai jenis daging sapi.
3. Kaitensushi Ginza Onodera
Baca juga: 5 Onsen Terbaik di Tokyo Jepang, Tempat Terbaik Buat Kamu yang Ingin Melepas Lelah
Sushi Ginza Onodera berdiri di antara tempat sushi kelas atas paling bergengsi di kota ini, menawarkan hidangan omakase untuk makan malam dengan harga ¥27,500.
Jika tidak bisa mendapatkan reservasi atau kursus omakase lengkap melebihi anggaranmu, grup restoran yang didirikan di Omotesando mungkin merupakan alternatif yang tepat.
Berbeda dengan restoran kelas atas di Ginza, Kaitensushi Ginza Onodera di Omotesando menawarkan pengalaman sushi santai yang bisa kamu nikmati dengan celana pendek dan T-shirt.
Seperti kedai sushi conveyor-belt lainnya, restoran ini hanya menerima pengunjung yang datang langsung, namun membedakan dirinya dengan penawaran yang sedikit di atas harga biasanya.
Di sini, sushi disiapkan dengan gaya Edomae, berupa nasi yang dicampur dengan cuka akazu untuk menghasilkan warna yang khas.
Baca tanpa iklan