Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Restoran Buat Introvert di Jepang, Memungkinkan Makan Ramen Tanpa Berbicara dengan Siapapun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seporsi menu Ichiran ramen di Jepang yang bisa kamu nikmati sendirian.

Mereka dapat memilih tingkat kepedasan, tekstur mie, rasa, dan bahan, serta kaedama (mengisi ulang mie tanpa membayar dua kali lipat).

Ketika siap memesan, pengunjung menekan tombol panggil.

Koki mengambil pesanan khusus, dan setelah makanan siap, makanan disajikan melalui jendela atau layar kecil di depan.

Koki membungkuk dalam-dalam untuk menunjukkan penghargaan dan meninggalkan kamu sendirian menikmati makanan.

Ada kartu kayu yang dapat kamu gunakan untuk berkomunikasi jika perlu.

Misalnya, “Saya butuh mangkuk anak-anak”, “berisik”, dan “Saya akan meninggalkan tempat duduk saya sebentar”.

Ada sumpit, serbet, keran air, dan cangkir, semuanya tertata rapi di bilik swasembada.

Di Ichiran, semua orang menghormati keinginan pengunjung untuk menikmati makanan dengan tenang, hanya berkonsentrasi pada makanannya.

Namun, kamu bisa membuka booth untuk makan bersama teman jika mau.

Biasanya, satu-satunya kebisingan di gerai berasal dari menyeruput mi, cara paling otentik untuk menikmati ramen.

Konsep solo dining merupakan gagasan Manabu Yoshitomi

Ceritanya dimulai pada tahun 1960an di Fukuoka, Jepang , ketika Ichiran masih berupa kedai ramen sederhana yang dikelola keluarga bernama Futaba Ramen.

Kemudian, toko ini dikonsep dan diganti namanya menjadi “Ichiran” oleh Manabu Yoshitomi, pendiri dan CEO-nya, yang memulai debut toko konsep perintisnya pada tahun 1993.

Saat ini, Ichiran telah berkembang menjadi ahli ramen Tonkotsu terkemuka di seluruh dunia, dengan banyak restoran di Jepang dan Amerika .

Manabu Yoshitomi mempopulerkan Ichiran dengan “lima asli” ramen Tonkotsu, yang ia masukkan ke dalam gaya makannya.

Halaman
1234