Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Pria Nekat Minta Dokter untuk Amputasi Dua Jarinya Lantaran Bikin Trauma

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jari manusia. Seorang pria asal Quebec yang menderita gangguan identitas integritas tubuh (BIID) meminta dokter untuk mencabut jari keempat dan kelima di tangan kirinya karena dia merasa jari-jari itu bukan miliknya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria asal Quebec, Kanada menderita gangguan identitas integritas tubuh (BIID).

Alhasil, ia meminta dokter untuk mencabut jari keempat dan kelima di tangan kirinya.

Ilustrasi jari manusia. Seorang pria asal Quebec yang menderita gangguan identitas integritas tubuh (BIID) meminta dokter untuk mencabut jari keempat dan kelima di tangan kirinya karena dia merasa jari-jari itu bukan miliknya. (Unsplash/Johannes W)

Hal itu terjadi lantaran pria tersebut merasa jari-jari itu bukan miliknya.

Melansir Oddity Central, Minggu (14/4/2024), Nadia Nadeau dari Departemen Psikiatri di Universite Laval baru-baru ini menerbitkan laporan kasus tentang seorang pasien.

Baca juga: Helikopter Dikerahkan untuk Evakuasi Korban Bus Rosalia Indah, Videonya Mendarat di Tol Viral

Pasien yang tidak disebutkan namanya itu mengalami trauma pikiran bahwa dua jari terakhir di tangan kirinya bukanlah miliknya sejak masa kanak-kanak.

Sepanjang hidupnya, pikiran-pikiran omo menyebabkan dia kesakitan, mudah tersinggung, gangguan ketangkasan, dan mimpi buruk yang jelas bahwa kedua jarinya membusuk atau terbakar.

Meskipun pasien tidak menceritakan kesusahannya mengenai jari-jarinya kepada keluarganya karena malu, dia sering berfantasi untuk melepaskan jari-jarinya sendiri.

"Saat bekerja di pabrik penggergajian kayu, dia mempertimbangkan untuk membuat guillotine kecil untuk memotong jari-jarinya," tulis Dr. Nadeau.

Baca juga: Viral Pemudik Pilih Naik Perahu Buat Pulang Kampung, Rute dari Jakarta ke Bekasi

"Dia sadar bahwa tindakan menyakiti diri sendiri bukanlah solusi yang aman dan dapat berdampak pada hubungan, reputasi, dan kesehatannya. Dia tidak bisa membayangkan dirinya hidup bertahun-tahun yang akan datang dengan jari-jari itu," imbuhnya.

Karena gambaran otak pria tersebut tampak normal, ia ditawari pilihan pengobatan non-invasif seperti terapi perilaku kognitif, antidepresan, antipsikotik, dan terapi pemaparan, namun tidak satupun yang terbukti berhasil.
Setelah evaluasi psikiatris, pasien dianggap mampu meminta amputasi sukarela dan dirujuk ke departemen ortopedi.

Ilustrasi jari. Seorang pria asal Quebec yang menderita gangguan identitas integritas tubuh (BIID) meminta dokter untuk mencabut jari keempat dan kelima di tangan kirinya karena dia merasa jari-jari itu bukan miliknya. (Unsplash/Sincerely Media)

Pada akhirnya diputuskan bahwa pencabutan kedua jari adalah cara terbaik untuk membantu pasien, dan evaluasi enam bulan setelah amputasi memastikan hal tersebut.

"Pasca operasi, mimpi buruk segera berhenti, bersamaan dengan tekanan emosional," tulis psikiater itu.

"Dia memiliki rencana hidup yang konstruktif, mengurangi kemarahan, dan meningkatkan kesejahteraan bersama keluarga dan di tempat kerja," tambahnya.

Baca juga: Viral Pria Berusia 89 Tahun Kendarai Sepeda Sejauh 600 Km Demi Bisa Bertemu Putranya

Tidak ada penyesalan yang diungkapkan.

Dia sekarang menjalani kehidupan yang bebas dari kekhawatiran yang mengganggu tentang jari-jarinya.

Halaman
123