Permata mahkota taman ini, pohon wisteria berusia 150 tahun, menyebarkan cabang-cabangnya di area seluas 1.000 meter persegi, menciptakan kanopi alami yang menakjubkan.
Berjalanlah melalui terowongan memukau yang dihiasi wisteria putih dan kuning, menyelimutimu dalam dunia warna-warni cerah.
Selain keindahan siang hari, taman ini berubah di malam hari dengan iluminasi ajaib, menjadikannya tempat terkenal karena pemandangan malam paling menawan di Jepang.
3. Taman Bunga Gunma, Gunma
Baca juga: 10 Taman Hiburan Terbaik di Tokyo Jepang, dari Sanrio Puroland hingga Yomiuriland
Terletak di sisi selatan Gunung Akagi, Taman Bunga Gunma (ぐんまフラワーパーク) adalah surga bunga seluas 184.000 meter persegi.
Taman ini menghadirkan hamparan bunga yang selalu berubah, menawarkan sesuatu yang baru di setiap musim.
Dari rangkaian bunga tulip dan bunga iris yang indah di musim semi hingga bunga hydrangea dan mawar yang subur di musim panas, taman ini terasa seperti masterclass dalam seni hortikultura.
Penataan kreatif dan taman bertema menambah daya tarik musiman.
Selain itu, taman ini memiliki area bermain anak-anak, kebun binatang, dan ruang acara khusus di dalam rumah kacanya, memastikan pengalaman yang tak terlupakan sepanjang tahun untuk segala usia.
[Catatan: Taman Bunga Gunma saat ini ditutup untuk pembaruan, dijadwalkan dibuka kembali pada bulan April 2025. Periksa situs web resmi untuk pembaruan jadwal.]
4. Hitachi Seaside Park, Ibaraki
Hitachi Seaside Park (国営ひたち海浜公園) di Ibaraki adalah ruangan luas yang dipenuhi dengan bunga-bunga menakjubkan dan selalu menjadi salah satu daya tarik terbesar di seluruh prefektur.
Taman seluas 350 hektar ini memiliki dua daya tarik utama: lautan bunga nemophila biru di musim semi dan pemandangan musim gugur berupa bola kochia yang berubah warna dari hijau menjadi merah menyala.
Nemophila Harmony di musim semi menampilkan lebih dari 4,5 juta bunga baby blue eye yang mewarnai Perbukitan Miharashi dengan warna biru cerah, menciptakan lanskap nyata dengan latar belakang Samudra Pasifik.
Saat musim gugur, Karnaval Kochia mengambil alih, dengan 32.000 semak kochia mengubah perbukitan menjadi hamparan karpet merah.