5. Cucurak (Jawa Barat)
Selanjutnya ada tradisi Cucurak atau dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan.
Menu yang disajikan mulai dari nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.
Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tradisi Cucurak tidak hanya sebagai kegiatan kumpul-kumpul dan makan bersama saja.
Tapi menjadi momen silaturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan.
Baca juga: 3 Tempat Ngabuburit di Solo yang Gratis, Cocok Dikunjungi Selama Ramadhan 2024
6. Nyorog (Jakarta)
Masyarakat asli Jakarta atau suku Betawi memiliki banyak tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang.
Salah satunya adalah tradisi Nyorog atau kegiatan memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua.
Baik itu orang tua atau mertua yang sudah berbeda rumah, maupun ke tokoh daerah setempat.
Tradisi Nyorog tidak semerta-merta sebagai kegiatan berkirim makanan saja.
Justru, tradisi menyambut Ramadhan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama.
7. Meugang (Aceh)
Tradisi menyambut Ramadhan di Aceh juga sangat menarik, yakni tradisi Meugang atau Haghi Mamagang.
Sebuah tradisi menyambut Ramadhan yang sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, atau sudah berlangsung sejak abad ke-14.