TRIBUNTRAVEL.COM - Meski berstatus minoritas Islam (hanya 0,20 persen populasi), terdapat beberapa masjid di Jepang.
Masjid-masjid ini, yang dikenal sebagai “mosuku”, berdiri sebagai simbol inklusivitas di tengah warisan budaya unik Jepang.
Baca juga: 10 Makanan Khas Musim Semi di Jepang, dari Sakura Mochi hingga Kue Beras Ichigo Daifuku
Baca juga: Turis Dilarang Masuk Distrik Geisha di Kyoto Jepang, Mengapa?
Selain itu, menjamurnya pilihan makanan halal di seluruh negeri menunjukkan dedikasi Jepang dalam memenuhi kebutuhan penduduk dan pengunjung Muslim, yang mencerminkan semangat keramahtamahan bagi semua orang.
Dilansir dari gaijinpot, berikut 8 masjid populer di Jepang yang bisa dikunjungi wisatawan muslim buat beribadah.
Baca juga: Viral Selebgram Minta Makan Gratis di Restoran Jepang, Sebut Tawarkan Promosi Secara Gratis
1. Kobe Muslim Mosque (Kobe)
Baca juga: 8 Tempat Belanja Terbaik di Kyoto Jepang, Gion Shotengai Buat Berburu Barang Antik
Masjid Kobe dibangun pada 1935 dan merupakan masjid tertua di Jepang.
Pendanaannya berasal dari donor Turki, Tatar dan India.
Masjid Kobe menampilkan seni tradisional Islam, seperti menara dan kubah, yang merupakan bukti hubungan Jepang dengan dunia Islam—suatu hubungan yang telah berlangsung selama beberapa waktu.
Masjid Kobe telah melewati badai Perang Dunia II dan Gempa Besar Hanshin, namun masih berdiri di tempatnya dan menyambut semua orang yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang tradisi Islam di Jepang.
2. Tokyo Camii & Diyanet Turkish Culture Center (Tokyo)
Baca juga: 5 Tempat Wisata Sekitar Istana Kekaisaran Jepang, Jelajahi Chidorigafuchi Buat Melihat Sakura
Masjid terbesar di Jepang (dan kemungkinan besar paling terkenal) adalah Tokyo Camii.
Menaranya yang tinggi dan kubah berwarna biru langit melambangkan perpaduan budaya Turki dan Jepang.
Mewujudkan arsitektur Turki Ottoman yang brilian, Tokyo Camii awalnya dibangun pada tahun 1938 sebelum direkonstruksi pada tahun 2000.
Tokyo Camii memiliki beberapa dekorasi yang paling rumit dan ruang salat raksasa dibandingkan dengan tempat lain dalam pertemuan kali ini.
Acara rutin telah menjadikan Tokyo Camii sebagai pusat budaya di Tokyo, lebih dari sekadar pusat keagamaan.