Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Singapura

10 Museum Terbaik di Singapura, dari The Battlebox hingga Sun Yat Sen Nanyang Memorial Hall

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sun Yat Sen Nanyang Memorial Hall, satu museum terbaik di Singapura.

Kunjungi pada pagi hari untuk menghindari keramaian dan mencicipi makanan vegetarian di Lian Xin Food Court di ruang bawah tanah.

6. Indian Heritage Centre

Indian Heritage Centre, satu museum terbaik di Singapura. (Smuconlaw, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Indian Heritage Centre menghadirkan 5 galeri permanen yang masing-masing berfokus pada kisah dan tradisi komunitas India di Singapura.

Galeri-galeri ini memamerkan barang-barang seperti foto keluarga, pusaka, buku harian, dan perhiasan, yang menggambarkan hubungan antara Asia Selatan dan Tenggara.

Kamu juga dapat memesan tur berpemandu gratis untuk memaksimalkan pengalaman belajar dan mendapatkan lebih banyak wawasan pendidikan yang biasanya tidak didapatkan sendiri.

Mereka menawarkan tur dalam bahasa Inggris, Tamil, dan Mandarin.

7. Asian Civilisations Museum

Asian Civilisations Museum, satu museum terbaik di Singapura. (Instagram/acm_sg)

Di Asian Civilizations Museum , kamu akan dapat menemukan warisan leluhur warga Singapura dan memahami hubungan sejarah antara Asia dan seluruh dunia.

Dengan lebih dari 1.300 artefak dari peradaban di seluruh Asia, 10 galeri ini membahas tentang perdagangan, kepercayaan, dan kepercayaan serta berbagai tekstil dari masa lalu.

Jika lebih menyukai pembelajar audio, dapat menjelajahi museum atau tur berpemandu digital untuk membantu menjelajahi galeri.
Allie, tuan rumah museum virtual, menawarkan deskripsi audio dan klip video artefak utama mereka di setiap galeri.

Kamu juga akan mendapatkan direktori dan peta, sehingga tidak perlu khawatir tersesat.

Semua ini dapat dilihat di ponsel; ingatlah untuk membawa headphone.

8. The Intan

The Intan, satu museum terbaik di Singapura. (Instagram/theintansg)

The Intan adalah museum pribadi yang memungkinkan merasakan budaya Peranakan, dengan seluruh galeri museumnya ditata seperti rumah tradisional Peranakan.

Dengan kotak bekal makan siang logam warna-warni yang berjejer di tangga hingga furnitur berdesain rumit, kamu akan merasa seolah-olah memasuki lokasi syuting acara TV lokal, The Little Nyonya.

Halaman
1234