Lonceng tersebut, yang saat ini berada di Inggris, akan dikembalikan ke Washington Navy Yard dalam beberapa bulan mendatang dan akan dikirim ke laboratorium arkeologi bawah air milik komando tersebut.
Baca juga: Terbangkan Drone Dekat Pesawat Perang Dunia II, Pria Didenda Rp 55 Juta
Melansir maritimearchaeologytrust.org, USS Jacob Jones adalah kapal perusak kelas Tucker yang ditugaskan ke Angkatan Laut AS pada tahun 1916.
Dari semua kapal perusak AS di perairan Eropa, USS Jacob Jones dianggap sebagai penyelamat terbesar korban yang selamat dari kapal yang ditorpedo.
Pada tanggal 6 Desember 1917, pukul 16.21, USS Jacob Jones terkena torpedo yang ditembakkan dari U-boat.
Torpedo menghantam sisi kanan kapal dan menyebabkan kerusakan parah.
Dengan tenggelamnya buritan dengan cepat, muatan kedalaman yang dipicu tidak dapat diselamatkan, sehingga mempercepat hilangnya kapal yang tenggelam di bawah gelombang hanya 8 menit setelah torpedo menghantam.
Dari 110 awak, 64 orang hilang saat tenggelam.
Baca juga: Fakta di Balik Heboh Nelayan Lamongan Diduga Temukan Bangkai Pesawat Perang Dunia II
Baca juga: Fakta Unik RMS Carmania, Kapal Laut Mewah yang Disulap Menjadi Kapal Perang Dunia I
Jumlah ini kemungkinan akan lebih tinggi jika komandan U-boat tidak mengirimkan pesan melalui radio mengenai posisi tenggelamnya kapal tersebut ke pangkalan kapal.
Sebuah sikap manusiawi yang langka di masa perang.
Sebelumnya, tidak ada penyelidikan lebih lanjut terhadap sisa-sisa lokasi bangkai kapal tersebut.
(TribunTravel.com/SA)