Dengan porsi nasi dikurangi, pedagang warteg juga menawarkan menu dengan lebih banyak lauk tambahan daripada nasi putih biasa.
Kemudian, mensiasati dengan menjalin kemitraan dengan petani lokal.
Hal ini sebagai upaya untuk mendapatkan harga beras yang bersahabat atau bahkan mencari cara untuk mendapatkan pasokan bahan baku lainnya yang lebih murah.
"Kami juga mengedukasi pelanggan tentang pentingnya mengurangi konsumsi beras dalam diet sehari-hari dan menyajikan alternatif yang lebih sehat dan terjangkau," tambah Mukroni.
Baca juga: Sisca Kohl Makan di Warteg Bareng Jess No Limit, Pertama Kali Nyobain Jengkol
Pebisnis warteg berharap mendapatkan subsidi atau bantuan langsung dari pemerintah untuk membantu menutupi biaya bahan baku.
Sehingga mereka dapat terus menjual makanan dengan harga yang terjangkau bagi pelanggan.
"Harapan untuk pemerintah memfasilitasi akses yang lebih mudah dan terjangkau ke pasokan beras, misalnya dengan memperluas program kemitraan antara warteg dan petani lokal atau mengatur distribusi beras yang lebih efisien," tutur Mukroni.
Pemerintah juga diharapkan melakukan pengembangan teknologi atau metode baru dalam pertanian atau produksi beras yang dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya produksi.
Baca juga: 10 Tempat Makan Siang Enak di Jakarta Selatan yang Murah & Legendaris, Termasuk Warteg Warmo
Jokowi Minta Perum Bulog Tingkatkan Stok Cadangan Beras
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Perum Bulog untuk meningkatkan stok cadangan beras pemerintah atau CBP minimal 1,2 juta ton di gudang Bulog.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa beras menjadi perhatian utama dalam sidang kabinet yang digelar pada Senin (26/2/2024).
Mengingat komoditas ini menyumbang inflasi paling tinggi.
Baca juga: Viral Warteg di Bandung Tetap Jualan Meski Terendam Banjir, Pembeli Makan dengan Santai
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas beras pada Januari 2024 masih mengalami inflasi, yakni sebesar 0,64 persen dengan andil sebesar 0,03 persen.
"Stok bulog itu harus ada minimal 1,2 juta ton, stok level terakhir adalah 800.000 ton, good in transit (barang terikirim) sekitar 500.000-600.000 ton. Jadi memang kita harus terus menjaga stok di 1,4 (juta ton)," kata Arief usai menghadiri rakornas Bapanas di Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).
(Tribunnews.com/Dennis Destryawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beras Mahal, Pedagang Warteg Kurangi Porsi Nasi, Pelanggan Harap Mengerti dan Warteg Kewalahan Hadapi Lonjakan Harga Beras dan Cabai, Kurangi Porsi Nasi dan Sambal.
Simak artikel lainnya terkait beras di sini.