Harganya pun terbilang cukup ramah di kantong yakni Rp 40 ribu per pcs, mengingat filling-nya yang lumer dan rotinya yang crunchy bahkan setelah cukup lama berada di luar.
"Tahun ini kami ada cromboloni of the month jadi setiap bulan akan ada satu flavor cromboloni yang akan berganti setiap bulannya. Bulan ini kami ada red velvet cromboloni, nanti di bulan depan kami akan ada rasa beda lagi,β jelasnya.
Istimewanya cromboloni dari pelopornya ini, adalah kulit pastry-nya yang garing di luar dan filling yang melimpah.
Yang mana, ini disukai orang-orang Indonesia dan menjadi daya tarik karena cukup unik tidak hanya untuk dinikmati, bahkan untuk dijadikan konten.
Baca juga: 3 Tempat Makan Cromboloni di Jogja, Wajib Cobain Kue Pastry yang Lagi Viral di TikTok
"Gabungan dari croissant dan bomboloni jadi itβs new way to enjoy croissant,β ucapnya.
Melebarkan sayapnya, saat ini Monsieur Spoon telah membuka cabang ke-7 di Pulau Dewata.
Outlet ke-7 ini berkonsep lebih besar yang terletak di The Luc, Canggu, Badung.
Monsieur Spoon sendiri selain menyediakan beragam jenis pastry, juga mulai merambah menu hot kitchen sehingga dapat menjadi all day dining restaurant.
"Sekarang di Bali orang memang banyak sarapan, brunch sampai makan siang jadi kami harap outlet The Luc ini bisa menjadi pilihan all day dining destination,β katanya.
Baca juga: 5 Tempat Makan Cromboloni di Jakarta, Kue Pastry yang Lagi Viral di TikTok
Putri menyebutkan, hingga saat ini permintaan akan cromboloni tidak hanya cabang di Bali, bahkan di Jakarta, masih cukup tinggi.
Antrean di sejumlah outlet pun masih terlihat sampai pihaknya mesti membuat tiga batch untuk menekan antrean.
"Di Bali sehari sekitar 200 pcs yang terjual di setiap outlet. Kami juga berikan batch jadi orang tahu when to come, jadi tidak perlu menunggu lama tiba-tiba habis," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kuliner Bali : Awal Mula Pastry Cromboloni Viral, Dan Asal Kata Cromboloni
Baca tanpa iklan