Organisasi kepolisian internasional berhasil dengan cepat melacaknya ke sebuah hotel di Pattaya dan membentuk tim evakuasi.
Hanya saja ketika mereka mendobrak pintu kamarnya, alih-alih menjadi korban yang terikat dan tidak berdaya, mereka menemukan seorang turis yang mabuk dan sedang berpesta dengan calon penculiknya.
Baca juga: Sosok Norman Kamaru yang Sempat Viral Joget India Kini Berubah Drastis, Begini Nasibnya
"Pria itu mengobrol melalui iMessage dan FaceTime dengan keluarganya di Inggris," kata Letnan Kolonel Polisi Sorasak Saengcha kepada wartawan.
"Dia mengirim foto dirinya sedang diserang, dan setelah terluka, dia mengambil foto dirinya yang terlihat seperti baru saja dipukuli. Teman-temannya akan memukulnya dan memberinya memar di wajahnya, lalu dia melakukan video call dengan keluarganya di FaceTime," imbuhnya.
Ian meminta ketiga temannya untuk bertindak seolah-olah mereka adalah penculik yang menyanderanya.
Pria itu menyuruh mereka memakai topeng di video dan bertindak seperti gangster.
"Ketika keluarganya tidak mau mendukungnya lagi, dia melakukan rekayasa penculikan, itulah alasan dia melakukan itu," papar Saengcha.
"Keluarganya khawatir dan mereka menghubungi polisi di Inggris dan Interpol diberitahu. Interpol menghubungi polisi Thailand dan kami melacak pria tersebut. Tapi ketika kami tiba mereka sedang mengadakan pesta," imbuhnya.
Ketika polisi menemukan Ian pada 26 Januari, dia dilaporkan tengah terlibat dalam pesta narkoba selama dua hari bersama tiga orang asing lainnya.
Semua peserta pesta ditangkap atas tuduhan kepemilikan senjata api dan amunisi tanpa izin, kepemilikan obat-obatan kategori satu, dan visa yang sudah habis masa berlakunya.
Kemungkinan besar mereka akan dideportasi.
Baca juga: Bailah A Kasihan A yang Sempat Viral Sudah Tak Lagi Jadi Pengemis, Ini Kesibukannya Sekarang
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.