Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

7 Tempat Wisata di Turki yang Terkenal Berhantu, dari Istana Topkapi hingga Derinkuyu Cappadocia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Derinkuyu, satu tempat wisata di Turki yang terkenal berhantu.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin liburan yang berbeda di Turki?

Sederet tempat wisata di Turki ini bisa kamu jelajahi.

Baca juga: Viral Kisah Gadis Indonesia Menikah dengan Pria Turki, Kenal Lewat Game Online

Baca juga: 15 Tempat Wisata Terbaik di Turki Buat Libur Akhir Tahun, dari Hagia Sophia hingga Istana Topkapi

Tempat wisata di Turki tak cuma terkenal dengan pesonanya tapi juga hantu.

Ya kamu tak salah dengar, tempat wisata di Turki yang ada dalam daftar ini terkenal berhantu.

Dilansir dari traveltriangle, berikut deretan tempat wisata di Turki yang terkenal berhantu dan cocok buat kamu yang suka liburan antimainstream.

Baca juga: Arzu Kaprol Membawa Kaftan Turki ke Pentas Dunia

1. Kota Hantu Kayakoy

Kota Kayakoy, satu tempat wisata di Turki yang terkenal berhantu. (Flickr/Maggie Stephens)

Baca juga: Terbengkalai Selama 100 Tahun, Sebuah Kota Hantu di Turki Kini Jadi Destinasi Anti Mainstream

Reruntuhan sepi dari kota yang dulu ramai ini terletak di Pegunungan Taurus, dekat dengan pantai-pantai yang terkenal di dunia dan pelabuhan yang dipenuhi kapal pesiar di Olu Deniz.

Meskipun bangunan batu tidak memiliki atap dan lapuk serta jalan-jalan sempit yang usang karena usia, ini bukanlah kota kuno, tetapi reruntuhan modern yang ditinggalkan karena alasan politik pada tahun 1920-an.

Dilansir dari atlasobscura, pada zaman Lycian, kota itu dikenal sebagai Karmilassos.

Ketika orang-orang Yunani mendudukinya, mereka mengubah namanya menjadi Levissi.

Penyebutan pertama Levissi berasal dari abad ke-14 dan itu milik Sanudo, seorang musafir Italia.

Awalnya dibangun pada 1700-an, kota yang disebut Karmylassos dalam bahasa Yunani adalah rumah bagi sebanyak 20.000 penduduk Ortodoks Yunani pada awal abad kedua puluh.

Perang Dunia I dan runtuhnya Kekaisaran Ottoman menyebabkan Perang Yunani-Turki (1919-1922).

Kerugian besar orang-orang Yunani dalam perang ini berakhir dengan kekerasan dan pembalasan, yang sering ditujukan pada komunitas Ortodoks Yunani yang tersisa di dalam perbatasan Turki yang baru.

Ratusan ribu orang Yunani melarikan diri dari kekerasan di Turki, yang menyebabkan pemerintah menyetujui pertukaran penduduk wajib bersama mulai tahun 1923 untuk menghentikan pertumpahan darah.

Halaman
1234