Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Bule Inggris Ngaku Kena Prank saat Lihat Pantai Kuta, GIPI Bali Buka Suara

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan asing bermain dan menanti sunset di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Bali Selasa (29/12/2020). Viral wisatawan asing asal Inggris merasa kena prank saat liburan ke Bali dengan menyebutnya tidak sama seperti foto di media sosial.

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral wisatawan asing asal Inggris merasa kena prank saat liburan ke Bali.

Bule yang juga influencer tersebut saat itu sedang datang berwisata ke Kuta, Badung, Bali.

Wisatawan liburan ke Pantai Kuta di Badung, Bali. Viral wisatawan asing asal Inggris merasa kena prank saat liburan ke Bali dengan menyebutnya tidak sama seperti foto di media sosial. (Tribun Bali/Firizqi Irwan)

Namun ia mengatakan bahwa Kuta tak sebagus foto yang ada di media sosial.

Dalam video tersebut, ia merekam bagaimana macetnya jalanan Kuta dan sampah yang berserakan di Pantai Kuta.

Baca juga: Bule Lansia Kepergok Jadi Pengemis di Bali, Sempat Ditahan & Kini Dideportasi

Ia pun merasa kena prank lantaran kondisi Kuta yang jauh berbeda dari yang ia lihat di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan hal tersebut wajar terjadi karena Bali baru saja pulih dari Pandemi Covid-19.

LIHAT JUGA:

"Ya pasca pandemi hal tersebut terjadi di seluruh dunia. Saya kan travelling kemana-mana seperti ke Hongkong. Pasca pandemi ini memang banyak infrastruktur yang belum ready," jelas, Gus Agung pada Sabtu (27/1/2024).

Gus Agung mengatakan, intinya jangan saling menyalahkan kondisi Bali bahkan di tempat lain tidak kalah lebih buruknya juga.

Menurutnya setelah pandemi ini mungkin pada tahun 2025 infrastruktur dan masalah sampah bisa tertangani.

Baca juga: Bule yang Pukul Satpam Villa di Bali Berhasil Diamankan, Sempat Hantam Kasat Reskrim

Terlebih pada tahun 2024 masih diadakan Pemilu setelah itu juga pungutan wisatawan asing agar dimaksimalkan.

"Dari pungutan wisatawan tersebut setidaknya ada anggaran sedikit untuk perbaikan infrastruktur dan pemerintah mampu," bebernya.

Pelancong berjalan melalui ruang kedatangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban dekat Denpasar Bali pada 16 Februari 2022, setelah penerbangan Singapore Airlines tiba setelah istirahat hampir dua tahun karena Covid-19. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Ia juga mengatakan tidak memprediksi Bali mengalami reborn dari pandemi cukup cepat.

Sehingga, yang sebelumnya banyak karyawan dirumahkan lalu dipanggil kembali dan harus dilatih untuk bekerja kembali.

"Dan itu tidak bisa hanya dalam waktu satu tahun," imbuhnya.

Halaman
12