Pesawat akhirnya berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Portland sekitar pukul 17.27 waktu setempat.
Evan Smith, salah satu dari 171 penumpang mengaku mendengar sebuah ledakan keras di bagian kiri belakang.
"Ada ledakan sangat keras di bagian kiri belakang pesawat dan suara woosh, dan semua masker udara terjatuh," ungkapnya.
Baca juga: Penyebab Pesawat Japan Airlines Terbakar Terungkap, Menteri Benarkan Ada Tabrakan sebelum Insiden
Penumpang lain, Elizabeth Lee menambahkan, sebagian pesawat hilang dan angin bertiup sangat kencang.
"Tapi semua orang sudah duduk di kursi masing-masing dan mengenakan sabuk pengaman," ujarnya.
Di sisi lain, penumpang bernama Jessica Montoia menggambarkan penerbangan hari itu sebagai perjalanan dari neraka.
Bahkan, menurutnya, angin yang amat kencang berhasil membawa kabur sebuah telepon genggam dari tangan penumpang pria.
Kini dilarang terbang
Usai insiden mengerikan tersebut, Badan Penerbangan Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA) melarang ratusan pesawat Boeing 737 MAX 9 untuk terbang.
Melansir Kompas.com, FAA memerintahkan agar armada pesawat Boeing 737 MAX 9 dilakukan inspeksi.
"Faktor keselamatan akan terus menjadi penentu pengambilan keputusan kami selama kita membantu investigasi yang dilakukan NTSB (Badan Keselamatan Transportasi AS) terhadap Alaska Airlines Flight 1282," ujar Kepala FAA Mike Whitaker.
Langkah FAA untuk mengandangkan armada pesawat dalam jumlah besar sebenarnya merupakan aksi yang langka.
Penghentian sementara pesawat secara masif sebelumnya dilakukan FAA juga terhadap Boeing 737 MAX pada tahun 2019 lalu, pasca kecelakaan yang terjadi di Ethiopia dan Indonesia.
Pakar penerbangan John Strickland mengatakan bahwa insiden Alaska Airlines sangat berbeda dengan kecelakaan sebelumnya.
Baca juga: Menjajal Naik Pesawat Sendiri, Seorang Remaja Salah Jadwal hingga Mendarat di Puerto Riko
Baca juga: Viral Pesawat Airbus Nyangkut di Bawah Jembatan, Ternyata Bukan Kali Pertama
Ia menambahkan, sejak Boeing 737 Max kembali beroperasi, pesawat tersebut memiliki catatan keselamatan yang sangat besar.
"Meskipun kita hanya tahu sedikit bukti mengapa bagian badan pesawat ini bisa keluar - ini tidak ada hubungannya dengan pesawat yang dilarang terbang selama 18 bulan," katanya kepada BBC News.
"Tetapi, wajar jika Alaska Airlines mengambil pendekatan hati-hati untuk menghentikan armadanya," imbuhnya.
(TribunTravel.com/SA)