"Terutama di dalam mobil, di mana mereka tidak harus melakukan kontak dekat dengan orang asing," imbuhnya.
Pada 2021 lalu, kepala desa Bangye-ri, Chae Beom-sik, mengatakan bahwa desa itu dulunya sepi sebelum pandemi Covid-19.
Namun pengunjung malah meningkat tiga kali lipat pada 2020 lalu, dan kemudian meningkat empat kali lipat pada tahun 2021.
"Rata-rata 4.000 orang berkunjung sehari, apakah itu hari kerja atau akhir pekan. Tidak ada restoran di sekitar, dan toko terdekat berjarak 1,5 kilometer, tapi orang-orang berkerumun hanya karena keindahan pohon ini," ungkapnya.
Pandemi Covid-19 mungkin sudah berlalu, namun popularitas Pohon Ginkgo Bangye-ri tetap tinggi.
Saat ini, saat pohon tersebut menggugurkan dedaunan kuningnya, menciptakan karpet alami puluhan meter di sekelilingnya.
Ribuan orang pun berduyun-duyun ke Bangye-ri untuk menyaksikan keajaiban tersebut secara langsung.
Baca juga: Viral Ibu Menangis Histeris saat Bertemu Pemuda di Pasar, Mirip Mendiang Anaknya
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.