Koala menghadapi kemungkinan menjadi spesies yang terancam punah di Victoria setelah ratusan perkebunan pohon karet di seluruh negara bagian tersebut ditebang.
Melansir Kompas.com, koala adalah hewan marsupial herbivora arboreal asli Australia.
Meski koala adalah simbol nasional satwa liar unik Australia, mereka hanya dapat ditemukan di alam liar di sisi tenggara dan timur Australia, di sepanjang garis pantai Queensland, New South Wales, Australia Selatan, dan Victoria.
Baca juga: Viral Pria Janjian dengan Wanita yang Dikenal Lewat Medsos, Tak Ditemui sebab Wajah Tak Sesuai Foto
Koala hidup di pohon kayu putih (eukaliptus) di semak-semak dan hutan asli.
Mereka biasanya bertengger di antara cabang-cabang pohon.
Koala bertahan hidup dengan mengonsumsi eukaliptus dan bisa makan hingga satu kilogram daun sehari.
Cukup mengesankan, mengingat eukaliptus beracun bagi sebagian besar hewan.
Organ pencernaan serat khusus koala, yang disebut caecum, membantu mendetoksifikasi bahan kimia dalam daun.
Namun, koala bisa menjadi pemakan yang cukup pilih-pilih, hanya memakan kurang dari 50 dari 800 spesies eukaliptus.
Meski begitu, mereka sering memilih dedaunan di puncak pohon tertinggi yang mengandung lebih banyak cairan dan nutrisi.
Sayangnya, jumlah koala di Australia semakin menurun.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Acara Tahlilan di Rembang Diserbu Kawanan Laron, Hampir Bikin Acara Bubar
Baca juga: Viral Diduga Komplotan Maling Beraksi di Bus Rosalia Indah, Pihak Manajemen Buka Suara
Jumlah mereka terus menurun setiap tahun karena deforestasi dan penyakit.
Koala terdaftar sebagai hewan terancam punah di New South Wales dan Queensland pada Februari 2022.
Saat ini jumlah hewan yang tersisa di New South Wales kurang dari 20.000 ekor.
Sementara itu, kebakaran hutan di Black Summer yang dahsyat menewaskan 8.000 ekor koala.
(TribunTravel.com/SA)
Baca tanpa iklan