Sementara itu, situs web Anera menegaskan bahwa organisasi nirlaba tersebut tidak bekerja atau bahkan berkoordinasi dengan Hamas, yang oleh Departemen Luar Negeri AS ditetapkan sebagai kelompok teroris.
Baca juga: Film Taylor Swift The Eras Tour Tayang 3 November di Indonesia, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya
Untuk diketahui, konflik antara Hamas dan Israel berawal pada 7 Oktober 2023 lalu saat Hamas melakukan penyerangan secara mendadak ke sejumlah kota di selatan Israel.
Tindakan yang dilakukan Hamas tersebut merupakan bagian dari pemberontakan akibat tindakan Israel yang telah merampas hak milik Palestina.
Israel pun melakukan penyerangan balik terhadap Hamas yang berada di Gaza.
Namun serangan tersebut turut melukai penduduk sipil di Gaza.
Baca juga: Jet Pribadi Taylor Swift Tercatat Terbang 166 Jam Selama Konser The Eras Tour
Sebelumnya, Taylor Swift dinobatkan sebagai Person of the Year oleh majalah TIME pada tahun ini.
Taylor Swift berhasil mengalahkan delapan finalis lain seperti Barbie, Raja Charles III, dan Sam Altman selaku Chief Executive dari OpenAI, dilaporkan Kompas.com.
"Meskipun popularitasnya telah berkembang selama beberapa dekade, ini adalah tahun di mana Swift, 33 tahun, mencapai semacam fusi nuklir: memotret seni dan perdagangan secara bersamaan untuk melepaskan energi yang memiliki kekuatan bersejarah," tulis majalah TIME.
Kemenangan Taylor Swift tak lepas dari popularitas The Eras Tour yang selalu dipadati penonton di seluruh dunia.
Hal itu pula yang membuat Taylor Swift merilis film konsernya agar penggemar kurang beruntung masih tetap bisa melihat penampilannya.
Baca juga: Momen Seru Bos Besar Facebook Mark Zuckerberg Ajak Anak & Istri Nonton Konser Taylor Swift
Selain itu, Taylor Swift juga sempat merilis ulang album 1989 dengan versi berbeda.
Tak melulu soal karya, Taylor Swift pada tahun ini juga kerap muncul dalam pemberitaan soal kisah cintanya dengan Travis Kelce.
(TribunTravel.com/SA)