"Kami juga mendapatkan barang bukti berupa handphone dan juga laptop yang digunakan saudara P untuk merekam sebelum kejadian, saat kejadian dan saat yang bersangkutan bermasalah dengan istrinya saudari D," kata Bintoro.
Selain merekam aksi pembunuhan terhadap empat anaknya, pelaku juga merekam saat dirinya melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, D.
Sebagai informasi, sehari sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, D istri pelaku dan juga ibu korban mengalami tindakan KDRT hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Deretan peristiwa itu, direkam dengan rapih oleh pelaku.
Adapun keempat anak pelaku berinisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1), dibunuh secara bergiliran dengan cara dibekap pada Minggu (3/12/2023).
Setelah melakukan pembunuhan itu, lanjut Bintoro, Panca sempat-sempatnya menata mainan favorit anak-anaknya.
Mainan tersebut ditata tepat disebelah jasad anak-anaknya, di dalam kamar rumah.
"Setelah melakukan kegiatan pembunuhan ini, yang bersangkutan sempat menata barang bukti berupa mainan kesukaan dari para korban," ujar dia.
Hanya saja, Bintoro tidak mengungkap alasan Panca menata mainan keempat anaknya itu.
Ia hanya memastikan pihaknya bakal mengusut tuntas kasus pembunuhan ini.
"Secara jujur kami Polres Jakarta Selatan sangat berduka terhadap kejadian ini. Kami senantiasa akan mengusut secara tuntas peristiwa pidana ini. Untuk perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan di kesempatan berikutnya oleh Bapak Kapolres," ucap Bintoro.
Pemicu Awal
Di sisi lain, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi awal pemicu terjadinya pembunuhan empat anak ini.
Panca sebelumnya melakukan KDRT terhadap istrinya D.
Peristiwa KDRT itu membuka peluang Panca untuk menghabisi nyawa keempat anak kandungnya.