Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Libur Natal dan Tahun Baru

10 Cara Mengucapkan “Selamat Natal” di Seluruh Dunia, dari Jepang hingga Islandia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keluarga yang merayakan Natal bersama

TRIBUNTRAVEL.COM - Natal sebentar lagi akan tiba.

Tahukah kamu jika ucapan selamat Natal itu berbeda di setiap negaranya.

Baca juga: Harga Pesta Natal di Hotel Alila Solo, Beli 4 Tiket Gratis 1 untuk Dinner Mewah

Anak-anak yang sedang menghias pohon Natal (Paige Cody /Unsplash)

Baca juga: Harga Tumbler Starbucks Edisi Natal Hampir Rp 1 Juta, Ada Lebih dari 20 Koleksi Spesial

Berikut ini ada beberapa cara menguncapkan selamat Natal dari seluruh dunia.

Dilansir dari mentalfloss, berikut 10 cara mengucapkan selamat Natal yang bisa kamu coba.

1. Gleðileg jól - Islandia

Sebagian besar negara memiliki beberapa versi Bapak Natal, tetapi di Islandia , mereka memiliki 13 Jólasveinarnir (“Yule Lads”).

Satu dari mereka datang setiap malam dari tanggal 12 Desember hingga Malam Natal untuk menimbulkan masalah dan meninggalkan hadiah (atau kentang jika kamu jahat).

Mereka tinggal di pegunungan bersama orang tua troll mereka dan memiliki kucing hitam besar bernama Jólakötturinn (“Kucing Yule” atau “Kucing Natal”).

Kucing seukuran rumah ini suka memakan manusia, dan tidak peduli apakah mereka nakal atau baik—yang peduli hanya apakah mereka menerima pakaian untuk Natal atau tidak, yang menunjukkan bahwa mereka tidak malas.

Jika mereka rajin dan menyelesaikan pekerjaan serta tugas mereka, Kucing Yule akan mencari makan di tempat lain.

Baca juga: Satu Keluarga Kaget Temukan Anak Burung Hantu Sembunyi di Pohon Natal, Sempat Dikira Boneka Hiasan

2. Merīkurisumasu (Selamat Natal) - Jepang

Makan KFC di Malam Natal - Jepang (Flickr/David Kawabata)

Baca juga: 5 Tempat Kuliner Malam di Kota Batu, Kunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru

Tidak ada ungkapan asli Jepang untuk Selamat Natal karena perayaan tersebut diadopsi dari Barat pada era Meiji pada abad ke-19.

Akibatnya, beberapa tradisi mereka juga sedikit tidak tradisional.

Banyak keluarga Jepang yang makan KFC untuk makan malam Natal.

Praktek ini dimulai sejak Kurisumasu ni wa kentakkii yang sukses ! (“Kentucky for Christmas!”) yang dijalankan oleh perusahaan makanan cepat saji di Jepang pada pertengahan tahun 1970an.

Halaman
123