Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Kasus Pembunuhan Mengerikan yang Masih Belum Terpecahkan hingga Sekarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deretan kasus pembunuhan yang masih belum terpecahkan hingga sekarang.

4. Pembunuhan Cleveland Torso

Antara tahun 1934 dan 1938, setidaknya 13 orang ditemukan terbunuh dalam kasus yang sekarang dikenal sebagai kasus Pembunuhan Cleveland Torso yang terkenal.

Pembunuh berantai ini juga disebut sebagai Penjagal Gila di Kingsbury Run, yang diambil dari nama daerah tempat pembunuhan tersebut dilakukan, meskipun identitas asli mereka masih belum diketahui hingga saat ini.

Pembunuhan tersebut terjadi selama kekacauan sosial dan politik di era Depresi Besar.

Para korban dipotong-potong dan dipenggal dengan presisi bedah.

Korban pertama yang diketahui ditemukan pada 1934, dengan pembunuhan tambahan berlanjut hingga 1938.

Banyak tersangka – termasuk dokter dan ahli bedah setempat Dr. Francis E. Sweeney – diinterogasi, meskipun tidak ada seorang pun yang secara pasti terkait dengan kejahatan tersebut.

Namun, pembunuhan tersebut berhenti segera setelah Dr. Sweeney masuk ke sanatorium.

Menariknya, satu orang yang memimpin penyelidikan tersebut tak lain adalah Eliot Ness, pria yang terkenal menjatuhkan Al Capone.

Kerusakan psikologis yang ditimbulkan kasus ini terhadap Ness karena ia mendapati dirinya tidak mampu membawa pembunuh mana pun ke pengadilan sangatlah besar, termasuk menjadi faktor pendorong kecanduan alkohol mantan pemimpin Untouchables tersebut.

5. Dian Fossey

Dian Fossey adalah seorang ahli primata dan konservasionis yang bekerja di kabin terpencilnya di Karisoke, Rwanda.

Pada 26 Desember 1985, dia ditemukan terbunuh di kabin yang sama, dengan parang dan ruang merangkak kecil yang menembus dinding kamar tidur menjadi satu-satunya bukti.

Fossey dikenal karena karyanya dengan gorila gunung, dia menghabiskan hidupnya di pegunungan Rwanda setelah pertama kali melakukan perjalanan ke Afrika pada tahun 1963.

Dia Terinspirasi oleh penelitian Jane Goodall tentang simpanse, dan setelah perjalanan pulang, kembali ke Afrika pada tahun 1966 dan mendirikan kamp penelitiannya di pegunungan terpencil.

Halaman
1234