Mereka kemudian dijemput dengan helikopter.
Tim penyelamat melaporkan bahwa pendaki tersebut hanya memiliki perlengkapan yang sangat minim, termasuk alas kaki yang tidak cocok untuk perjalanan yang ia coba, serta tidak memiliki senter.
Pendaki yang tidak disebutkan namanya itu bukanlah orang pertama yang harus dibawa kembali oleh tim penyelamat dari lokasi tersebut.
Faktanya, dia adalah orang kedua yang berhasil pulih dalam dua bulan terakhir, dan tim penyelamat percaya bahwa kedua kejadian tersebut disebabkan oleh Google Maps yang menampilkan jejak palsu di area tersebut.
Kenyataannya tidak ada jejak seperti itu.
Dalam pembaruannya, NSR mengatakan bahwa Google Maps telah menghapus jejak palsu tersebut.
NSR juga menyarankan masyarakat untuk menghindari Google Maps untuk hiking, dan sebagai gantinya menggunakan aplikasi khusus seperti CalTopo atau Gaia.
Entah itu, atau hanya peta kertas kuno dan kompas.
Lagi pula, peta kertas tidak kehabisan baterai.
Baca juga: Viral di Medsos, Google Maps Street View Rekam Penampakan Mirip Bigfoot di Daratan Rusia
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.