Namun, penjualannya memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, dan perusahaan lain, Celestyal Cruises, membeli kapal tersebut.
Pada 16 November, mantan CEO Life at Sea Cruises Kendra Holmes, yang mengatakan dia tidak berbicara atas nama Miray Cruises, mengirimkan rekaman video berdurasi 15 menit kepada penumpang yang menjelaskan bahwa perjalanan tersebut dibatalkan.
Sekitar dua hari setelah Holmes mengirimkan video, pemilik Miray Cruises, Vedat Ugurlu, mengakui bahwa perusahaannya tidak mampu membeli kapal.
Baca juga: Dulu Jadi Tanda Kejayaan, Kapal Pesiar Milik Saddam Husein Kini Jadi Tempat Nelayan Memancing
"Miray bukanlah perusahaan besar yang mampu membayar 40-50 juta dolar untuk sebuah kapal," kata Vedat.
Vedat menambahkan menambahkan bahwa meskipun perusahaan telah membayar uang muka, investor "menolak untuk mendukung kami lebih lanjut karena kerusuhan di Timur Tengah."
Penumpang pastinya kecewa dengan keputusan dan kurangnya pemberitahuan dari pihak perusahaan pelayaran.
"Saya sangat sedih, marah, dan kehilangan. Saya merencanakan tiga tahun ke depan dalam hidup saya untuk menjalani kehidupan yang luar biasa, dan sekarang tidak punya apa-apa," kata seorang calon penumpang.
Yang lain menambahkan, "saya bangga dan merasa berani, sekarang saya tidak mempercayai siapa pun atau apa pun. Aku tahu ini akan berhasil dan hidup akan terus berjalan, tapi aku tidak yakin arahnya."
Seorang calon penumpang juga berkomentar, "Saya tidak pernah membayangkan saya akan berada di posisi ini sebagai warga."
Baca juga: Hanya Gara-gara Permen Karet Ini, Seorang Penumpang Wanita Diblacklist dari Kapal Pesiar
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Baca tanpa iklan