Hal ini mengakibatkan pandangan para kru pesawat menjadi tidak jelas.
Baca juga: Kebakaran Imbas Flare Prewedding sampai Bromo Hillside Malang & Pasuruan, Tornado Api Sempat Muncul
"Tetapi tentunya, ini masih diselidiki lebih lanjut. Karena saat ini, kami sedang mencari Flight Data Recorder (FDR) dari pesawat Super Tucano yang jatuh tersebut."
"Karena di FDR menyimpan rekaman suara, gambar, ketinggian, kecepatan, lokasi, serta lain sebagainya," tuturnya.
Dilansir TribunJatim.com, pesawat Super Tucano bernomor ekor TT-3103 merupakan pesawat buatan Brazil.
Pesawat tersebut didatangkan Pangkalan TNI AU Abdul Rahman Saleh, Malang pada tahun 2012 dan 2013 lalu.
Keberadaan pesawat Super Tucano untuk menggantikan operasional peswat OV-10 Bronco skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh, Malang.
Pesawat tersebut mengalami kecelakaan dan jatuh di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.
Kondisi pesawat tampak hancur dan lokasi jatuhnya pesawat cukup ekstrem.
Proses evakuasi dilakukan tim gabungan dari Basarnas, BPBD, dan Polri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Insiden Pesawat TNI AU Jatuh, 4 Korban Meninggal, Hilang Kontak saat Latihan Formasi